Pada
postingan sebelumnya sudah membahas kelembaman. Kelembaman menyebabkan sebuah
benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak pada kecepatan
tersebut, kecuali ada gaya-gaya tak setimbang yang bekerja padanya. Akan
tetapi, jika kamu meluncurkan sebuah buku di atas meja, gerak buku semakin lama
semakin pelan, dan akhirnya berhenti. Mengapa buku itu berhenti?
Sebuah
gaya tak terlihat bekerja antara buku dan meja tersebut. Gaya itu adalah gaya
gesekan atau gesekan. Menurut Wikipedia, gaya gesekan adalah gaya yang berarah
melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek
muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini
tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas.
Gaya gesekan
itulah yang menyebabkan gerakan buku itu menjadi semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Menurut pendapatmu, gesekan manakah yang lebih besar: antara jalan
basah dengan sepatumu ataukah antara jalan kering dengan sepatumu? Besar
gesekan tergantung pada dua faktor,
yaitu tingkat kekasaran kedua permukaan dan gaya yang menekan terhadap kedua
permukaan yang bergesekan itu. Perhatikan permukaan dua benda yang bergesekan
pada bambar berikut.
Sumber gambar: Rinie, et al. 2008.
|
Untuk
contoh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari silahkan baca “Bisakah AndaHidup Tanpa Gaya Gesekan?”
Refrensi:
Rinie, P. P., Kuswanti, N., Rahardjo., Rahayu, Y. S., & Amin,
M. 2008. Contextual Teaching and
Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
0 Response to "Gaya Gesekan dan Contoh Gaya Gesekan"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.