Sebelumnya Mafia Online sudah membahas tentang hukum Archimedes atau gaya angkat pada fluida dan hukum archimedes pada benda mengapung, melayang dan tenggelam. Tahu gak sih, bahwa hukum Archimedes banyak sekali diterapkan dalam kehidupan sehari-hari lho. Berikut admin bagikan 10 penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Kapal Pesiar
Tahukah kamu bahwa kapal pesiar massanya bisa mencapai 200 ribu ton. Bagiamana kapal pesiar yang massanya mencapai ratusan ribu ton itu bisa mengambang di lautan? Padahal balok besi (bahan yang sama untuk membuat kapal pesiar) jika dimasukan ke dalam air akan tenggelam.
Peristiwa ini berhubungan dengan gaya apung yang
dihasilkan oleh kapal pesiar tersebut. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air
akan tenggelam, sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk kapal pesiar akan
terapung. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang
berbentuk kapal pesiar lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan
balok besi. Besarnya gaya angkat yang dihasilkan kapal pesiar sebanding dengan
volume kapal pesiar yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya.
Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat kapal pesiar maka kapal
pesiar akan terapung. Oleh karena itu, kapal pesiar didesain cukup lebar agar
dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal pesiar itu
sendiri.
2.
Galangan Kapal
Untuk memperbaiki kerusakan pada bagian bawah kapal, maka kapal perlu diangkat dari dalam air. Alat yang digunakan untuk mengangkat bagian bawah kapal tersebut dinamakan galangan kapal. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah kapal yang berada di atas galangan. Bagaimana kapal yang ukurannya besar bisa berada di atas galangan kapal?
Sebelum berada di atas galangan, kapal tersebut awalnya
berada di tengah laut kemudian galangan kapal berada di bawah kapal. Setelah
diberi topangan yang kuat sehingga kapal seimbang, air dikeluarkan secara
perlahan-lahan. Kapal akan terangkat ke atas setelah seluruh air dikeluarkan
dari galangan kapal.
3.
Balon Mainan Anak-Anak
Penahkah kamu meniup balon? Pada saat meniup balon lalu kita menerbangkannya ternyata tidak mau terbang ke atas melainkan menuju tanah. Berbeda dengan balon yang dibeli dari penjual balon keliling, di mana balon selalu mengarah ke atas, malah jika kita melepasnya akan terbang ke langit. Lho kok bisa begitu?
Ternyata balon yang dijual oleh pedagang balon keliling sudah diisi gas yang bernama gas Helium. Perlu kita ketahui bahwa gas Helium (He) memiliki massa jenis 0,18 kg/m3, sedangkan udara itu sendiri memiliki massa jenis 1,2 kg/m3. Sesuai dengan hukum Archimedes tentang mengapung, melayang dan tenggelam yang sudah admin posting pada postingan sebelumnya, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida maka benda tersebut akan terapung. Hal ini juga berlaku pada gas Helium, di mana gas Helium memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis udara sehingga balon yang berisi Helium akan terbang ke atas. Lalu kenapa balon yang kita tiup sendiri tidak mau terbang ke atas?
Balon yang kita tiup dari mulut kita merupakan gas
karbondioksida yang memiliki massa jenis 1,98 kg /m3, sedangkan
udara sendiri memiliki massa jenis massa jenis 1,2 kg/m3, sehingga
balon udara yang kita tiup tidak mau terbang ke atas karena massa jenis balon
lebih besar daripada massa jenis udara.
4.
Balon udara
Penerapan hukum Archimedes pada balon udara hampir sama seperti pada balon anak-anak. Hal ini disebabkan karena balon udara juga menggunakan gas Helium untuk menerbangkannya. Akan tetapi karena berisi beban berupa manusia, tetunya gaya angkatnya menjadi kecil. Untu meningkatkan gaya angkat, udara dalam balon juga dipanaskan agar memberikan gaya angkat karena udara panas di dalam balon memiliki massa jenis lebih kecil daripada udara di luar balon.
5.
Kapal Selam
Penerapan hukum Archimedes pada kapal selam bisa dibilang hampir sama dengan galangan kapal. Jika kapal selam menuju bawah laut, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga membuat berat kapal bertambah (massa jenis kapal juga akan bertambah). Semakin banyak kapal selam diisi air laut maka kapal akan makin tenggelam, begitu juga sebaliknya. Banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman tertentu. Untuk membuat kapal selam mengapung, harus mengeluarkan air laut dari dalam ruang cadangan.
6.
Jukung
Jukung ini sering digunakan oleh para nelayan tradisonal untuk menangkap ikan. Penerapan hukum Archimedes pada jukung sama seperti kapal laut. Jukung biasanya dibuat dari kayu. Jika kita menggunakan kayu gelondongan ke tengah laut untuk mencari ikan tentu kita akan tenggelam. Jika dibuat dalam bentuk perahu maka kita bersama perahu bisa mengapung, padahal sama-sama terbuat dari kayu. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan kayu yang berbentuk jukung lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan oleh kayu gelondongan.
7.
Jembatan ponton
Mungkin kamu pernah melihat jembatan ponton? Jembatan
ponton adalah jembatan yang terbuat dari susunan drum-drum kosong. Nah drum-drum
kosong ini disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai jembatan. Jembatan
ponton sering kita lihat di dermaga-dermaga penyeberangan. Jambatan ponton bisa
mengapung karena massa jenis drum kosong lebih kecil daripada massa jenis air.
Jembatan Ponton |
8.
Rakit
Pernahkah kamu melihat orang naik rakit? Rakit merupakan susunan
benda ringan secara datar yang mengapung berfungsi sebagai alat transportasi
air. Selain menggunakan kayu, rakit sering menggunakan bambu. Prinsip kerja
rakit sama seperti jukung dan kapal laut. Di mana bambu yang berbentuk rakit
memiliki massa jenis lebih kecil daripada massa jenis air sehingga rakit bisa
mengambang di air.
Rakit |
9.
Kano
Kano merupakan salah satu permainan air yang sering
digunakan untuk sekedar sarana rekreasi, sehingga permainan ini sering ditemukan
di pantai-pantai yang memiliki perairan tenang. Hampir sama seperti rakit,
kapal dan jukung, pada kano juga berlaku prinsip hukum Archimedes. Massa jenis
kano lebih kecil daripada massa jenis air laut sehingga kano bisa mengapung di
atas permukaan air laut.
Kano |
10.
Arung Jeram
Arung jeram merupakan kegiatan mengarungi jeram-jeram sungai yang sangat menantang dengan menggunakan media boat karet dan dayung. Agar arung jeram bisa mengapung di atas permukaan air sungai, maka boat karet di isi angin untuk menambah volumenya sehinga massa jenis boat karet lebih besar daripada massa jenis air sungai.
Demikian artikel tentang 10 contoh penerapan atau
aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari lengkap dengan pembahasan
dan gambarnya. Selain yang disebutkan di atas masih banyak penerapan hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari seperti keran otomatis, kayak, dan lain
sebagainya. Jika kamu menemukan contoh penerapan hukum Archimedes yang lain,
silahkan tuliskan di kolom komentar.
0 Response to "Inilah 10 Penerapan/Aplikasi Hukum Archimedes Dalam Kehidupan Sehari-Hari"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.