Kita ketahui bahwa energi itu tidak dapat dimusahkan maupun diciptakan, tetapi energi itu dapat berubah bentuk. Teori ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Energi. Pada peristiwa induksi elektromagnetik juga berlaku hukum kekekalan energi, di mana terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi
listrik. Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik.
Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah
generator dan dinamo. Di dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan
magnet. Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan.
Perubahan
tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi mekanik yang
diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal
itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang berulang
secara periodik.
Generator (Genset)
Generator atau yang lebih dikenal dengan nama genset ini dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus
bolak-balik (AC). Baik generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam
medan magnet tetap. Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang
dihasilkan berupa arus bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin ganda.
Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah. Ciri generator DC
menggunakan cincin belah (komutator). Jadi, generator DC dapat diubah menjadi
generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator.
Generator |
Sebuah
generator AC kumparan berputar di antara kutub-kutub yang tak sejenis dari dua
magnet yang saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan
magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat pada
setiap cincin. Kumparan merupakan bagian generator yang berputar (bergerak)
disebut rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator yang tidak bergerak
disebut stator. Bagaimanakah generator bekerja?
Ketika
kumparan sejajar dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0°), belum terjadi
arus listrik dan tidak terjadi GGL induksi. Pada saat kumparan berputar perlahan-lahan,
arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk sudut 90°. Saat itu posisi
kumparan tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan
GGL induksi menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar,
arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan membentuk sudut 180° kedudukan
kumparan sejajar dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi
menjadi nol.
Putaran
kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah yang
berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270°, terjadi lagi kumparan berarus tegak
lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi
menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan selanjutnya,
arus dan tegangan turun perlahan-lahan hingga mencapai nol dan kumparan kembali
ke posisi semula hingga membentuk sudut 360°.
Generator sebagai pembangkit listrik mampu menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Agar energi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat digunakan untuk menyalakan lampu atau menyalakan alat-alat elektronik, tegangannya harus diturunkan dengan sebuah alat yang namanya transformator (trafo). Silahkan baca pengertian transformator (trafo).
Generator sebagai pembangkit listrik mampu menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Agar energi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat digunakan untuk menyalakan lampu atau menyalakan alat-alat elektronik, tegangannya harus diturunkan dengan sebuah alat yang namanya transformator (trafo). Silahkan baca pengertian transformator (trafo).
Dinamo
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator). Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua cincin).
Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut berputar. Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di dalam kumparan.
0 Response to "Penerapan Induksi Elektromagnetik"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.