Pada kesempatan ini MafiaOnline akan membahas mengenai gas mulia. Tujuan awal pembuatan artikel ini
adalah hanya untuk membahas tentang warna dari gas mulia. Ini berawal dari
salah satu pertanyaan salah satu anak didik Mafia Online tentang warna dari gas
mulia kripton. Mafia Online penasaran ingin mengetahui jawabannya maka Mafia
Online jalan-jalan di dunianya Mbah Google lewat mesin pencarinya. Setelah
jalan-jalan di dunia mbah google, Mafia Online menemukan banyak artikel tentang
gas mulia, kemudian mafia online rangkum. Langsung saja ke pembahasan.
Gas mulia adalah gas yang
mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia
lain serta sebagian besar ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. Gas mulia termasuk
unsur yang berada di golongan VIIIA dalam tabel sistem periodik. Unsur-unsur
ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi) sehingga disebut unsur gas mulia.
Menurut Lewis, kestabilan gas
mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu
konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh
energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat
rendah (bertanda positif).
Zaman dahulu, ilmuwan yakin
bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert (tidak bisa direaksikan dengan
senyawa lain). Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett,
seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6.
Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Akhirnya istilah untuk
menyebut gas mulia sebagai gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia
yang berarti stabil atau sukar bereaksi.
Sejarah gas mulia berawal dari
penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian
udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah
melibatkan gas-gas atmosfer.
Warna gas mulia di dalam tabung. Sumber: Google Image |
Unsur-unsur yang terdapat dalam
gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe),
Radon (Rn).
Helium
Nama Helium merupakan saran
dari Lockyer dan Frankland. Helium berasal
dari bahasa Yunani, dari kata Helios yang
artinya matahari. Kenapa disebut sebagai Matahari? Mungkin karena helium
merupakan bahan bakar dari matahari, sehingga dapat dikatakan di alam
semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain. Pada udara
kering di bumi kandungan gas helium sebesar 0,00052 %, jika diambil 1 liter
udara kering maka akan terdapat 0,52 ml gas Helium.
Gas mulia Helium ditemukan oleh
Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum
Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Kemudian pada tahun1895 Ramsay
berhasil mengisolasi gas Helium.
Helium digunakan sebagai pengisi
Balon udara, balon meteorologi maupun kapal balon. Helium merupakan zat yang
ringan, mempunyai rapatan yang paling rendah setelah hidrogen dan tidak muadah
terbakar. Helium juga tidak reaktif sehingga digunakan untuk mengganti nitrogen
untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium
yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki
titik uap yang sangat rendah.
Dalam jumlah besar helium
digunakan untuk membuat atmosfer inert, untuk berbagai proses yang terganggu
oleh udara misalnya pada pengelasan. Campuran 80% helium dengan 20% oksigen
digunakan untuk mennggantikan udara untuk pernafasan penyelam dan orang lain
yang bekerja di bawah tekanan tinggi.
Gas Helium juga dapat
dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu.
Neon
Neon juga berasal dari bahasa
Yunani dari kata Neos yang artinya baru. Pada
udara kering di bumi kandungan gas Neon sebesar 0,00182 %. Neon ditemukan pada
tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers, ditemukan dengan cara mencairkan udara dan
melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
Neon biasanya digunakan untuk
mengisi lampu neon dan membuat lampu-lampu reklame yang memberi warna merah.
Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator
tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi. Neon
cair juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah.
Argon
Sama halnya dengan Helium dan
Neon, Argon juga berasal dari
bahasa yunani, dari kata Argos yang artinya
malas. Lho kok dibilang malas?
Argon ditemukan pada tahun 1894
oleh Lord Raleigh dan Sir William Ramsay. Lord Raleigh dan Sir William berhasil memisahkan
salah satu unsur gas di atmosfer berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba
mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi
nama argon (malas).
Pada udara kering di bumi
kandungan gas Argon sebesar 0,934 %. Argon dapat digunakan dalam las titanium
dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola
lampu pijar. Argon dapat digunakan sebagai pengganti helium untuk menciptakan
atmosfer inert. Juga digunakan untuk pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi
dengan kawat wolfram yang panas sampai putih, tidak seperti nitrogen atau
oksigen.
Walaupun gas Argon merupakan
gas monoatomik yang bisa berdiri sendiri, tetapi bisa juga direaksikan dengan
senyawa lain, yakni senyawa Asam Florida yang membentuk senyawa
Argonhidroflourida. Reaksi dari unsur argon dengan asam Florida adalah sebagai
berikut:
Ar(s) + HF → HarF
Senyawa Argonhidroflourida dihasilkan oleh
fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah
Kripton
Kripton juga berasal dari bahasa Yunani, dari
kata kriptos yang artinya tersembunyi. Pada
udara kering di bumi kandungan gas Kripton sebesar 0,00011 %. Kripton ditemukan
pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers (bersamaan dengan ditemukannya gas
Neon), ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap
semua.
Kripton digunakan bersama-sama
dengan argon untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu tabung) bertekanan rendah.
Juga untuk lampu kilat untuk fotografi berkecepatan tinggi. Salah satu
spektrumnya digunakan sebagai standar panjang untuk meter.
Kripton juga merupakan gas
monoatomik, tetapi bisa juga direaksikan dengan senyawa lain, yakni gas Florida
yang membentuk senyawa Kripton flourida.
Reaksi dari unsur Kripton dengan padatan Florida adalah sebagai berikut:
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)
Senyawa Kripton
flourida dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2 pada suhu -196 0C
lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X.
Xenon
Bersamaan dengan ditemukannya
Kripton dan Neon, Xenon ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers,
ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Xenon
juga berasal dari bahasa Yunani dari kata
Xenos yang artinya asing. Pada udara kering di bumi kandungan gas
Xenon sebesar 0,000008%.
Gas Xenon bisa juga direaksikan
dengan senyawa lain, yakni gas Florida yang membentuk senyawa Xenon flourida. Reaksi dari unsur Xenon
dengan gas Florida adalah sebagai berikut:
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s)
Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)
XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan 6 atmosfer, jika jumlah
peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6
Xenon dapat digunakan dalam
pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung
elektron. Juga digunakan dalam bidang atom dalam ruang gelembung.
Radon
Radon ditemukan oleh Friedrich
Ernst Dorn pada tahun 1900, yang menyebutnya sebagai pancaran radium (mungkin
karena berasal dari pancaran radium makanya gas ini diberi nama Radon). Pada
tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta
menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling
berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun
1923.
Radon sangat sedikit jumlahnya
di atmosfer atau udara. Walaupun ditemukan, gas ini akan cepat berubah menjadi
unsur lain, karena radon bersifat radioaktif.
Oleh karena jumlahnya yang sangat sedikit maka radon disebut juga sebagi
gas jarang.
Radon dapat digunakan dalam
terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai
sistem peringatan gempa, karena bila lepengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
Gas Radon merupakan gas monoatomik yang bisa juga
direaksikan dengan senyawa lain, yakni gas Florida yang membentuk senyawa Radon flourida.
Reaksi ini terjadi secara spontan.Reaksi
dari unsur Radon dengan gas Florida
adalah sebagai berikut:
Rn(g) + F2(g) → RnF (Radon
flourida)
Setelah ditelusuri ternyata gas
mulia tidak berwarna. Warna yang dihasilkan oleh gas mulia adalah akibat dari
tabung neon yang digunakan, bukan dari gas-gasnya.
Demikian artikel yang mafia
online buat mengenai gas mulia, semoga artikel ini bermanfaat bagi semua
kalangan. Tidak lupa juga Mafia Online mengucapkan terima kasih banyak kepada
sumber-sumber (refrensi) yang terkait dengan artikel ini. Jika ada kata-kata yang
salah atau miskonsepsi mohon dikoreksi. Tolong saran dan kritiknya yang
sifatnya membangun sehingga artikel ini menjadi lebih baik.
Refrensi:
0 Response to "Sekilas Tentang Gas Mulia Sebagai Unsur Golongan VIIIA"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.