Ketika kamu memasak dengan menggunakan rice cooker itu artinya kamu sudah menggunakan energi listrik. Energi listrik yang kamu pakai setiap detiknya itu disebut dengan daya listrik. Nah daya listrik inilah yang sering dipakai dalam pembayaran penggunaan listrik dalam rumah tangga. Bagaimana cara perhitungan energi dan daya listrik?
Perhitungan
Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan
muatan-muatan listrik pada suatu beda potensial tertentu. Energi listrik dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
W = QV
Pada materi sebelumnya sudah dibahas bahwa kuat arus listrik merupakan banyaknya
muatan yang mengalir dalam selang waktu tertentu yang dirumuskan dengan
persamaan:
I = Q/t => Q = It
sehingga persamaan energi listrik menjadi:
W = VIt
Berdasarkan hukum
Ohm di mana hubungan antara kuat arus, hambatan dan tegangan listrik
dinyatakan dengan dengan persamaan:
V = IR
atau
I = V/R
Sehingga persamaan energi litrik menjadi:
W = I2Rt
W = V2t/R
Nah berdasarkan penjelasan di atas, untuk menghitung
energi listrik dapat dilakukan dengan rumus berikut ini:
W = QV
W = Vit
W = I2Rt
W = V2t/R
dengan:
W = energi listrik (joule, J),
V = beda potensial listrik (volt, V),
Q = muatan listrik (coulomb, C),
I = arus listrik (ampere, A),
R = hambatan (ohm, Ω),
t = waktu arus mengalir (sekon, s). W = f.s = m.a.s =
kgm/s
Sama seperti satuan energi pada umumnya, satuan energi
listrik dalam sistem SI adalah joule (J) atau kg.m2/s2.
Untuk memantapkan pemahaman kamu tentang cara menghitung energi listrik,
silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh
Soal 1
Pada rangkaian listrik dengan hambatan 8 ohm mengalir
arus 16 A selama 45 menit. Tentukan energi kalor yang digunakan dalam satuan
joule, kalori, dan kWh!
Penyelesaian:
Diketahui:
R = 8 Ω
I = 16 A
t = 45 menit = 2,7 x 103 s
Ditanyakan W = ?
Jawab:
W = I2Rt
W = (16)2(8)(2,7 x 103)
W = 5,53 x 106 J
Ingat, 1 Joule = 0,24 kalori, maka
W = 5,53 x 106 J
W = (5,53 x 106)(0,24)
W = 1,33 x 106 kalori
Ingat 1 J = 0,28 x 10-6 kWh, maka:
W = (5,53 x 106)(0,28 x 10-7 kWh)
W = 1,5 kWh
Jadi, energi kalor yang digunakan dalam satuan joule,
kalori, dan kWh adalah 5,5 x 106 J, 1,3 x 106 kalori, dan
1,5 kWh
Contoh
Soal 2
Perhatikan rangkaian pada gambar di bawah ini!
Dua buah lampu led warna biru dengan hambatan yang sama disusun
secara seri dan dihubungkan dengan sebuah baterai. Berapakah energi yang
dialirkan baterai tiap menit?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 450 Ω
R2 = 450 Ω
V = 12 V
t = 1 menit = 60 s
Ditanya: W = ?
Jawab:
Hitung hambatan total lampu led yang disusun secara seri
dengan rumus yakni:
Rs = R1 + R2
Rs = 450 Ω + 450 Ω
Rs = 900 Ω
Energi listrik yang dialirkan baterai yakni:
W = V2.t/R
W = (12)2(60)/900
W = 9,6 J
Perhitungan
Daya Listrik
Daya listrik adalah energi listrik yang dihasilkan atau
diperlukan per satuan waktu. Jadi daya listrik ini erat kaitannya dengan energi
listrik. Sesuai dengan definisinya daya listrik dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
P = W/t
P = QV/t
P = VI
P = I2R
P = V2/R
dengan:
P = daya listrik (watt),
W = energi yang dibebaskan (joule),
t = selang waktu (sekon)
Satuan daya listrik dalam sistem SI adalah watt (W) atau
kg.m2/s3. Untuk memantapkan pemahaman kamu tentang cara
menghitung daya listrik, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh
Soal 3
Sebuah hambatan 20 Ω dihubungkan pada baterai yang
bertegangan 6 volt. Tentukan daya yang diserap hambatan.
Penyelesaian:
Diketahui:
R = 20 Ω
V = 6 V
Ditanyakan: P = ?
Jawab:
Daya yang diserap hambatan dapat menggunakan rumus yakni:
P = V2/R
P = 62/20
P = 1,8 Watt
Jadi, daya yang diserap hambatan sebesar 1,8 watt.
Contoh
Soal 4
Dua buah lampu masing – masing tertulis 200 W/110 V dan
50 W/110 V. Jika kedua lampu tersebut dihubungkan seri pada tegangan 110 volt,
maka berapakah jumlah daya pada kedua bola lampu tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
P1 = 200 W
P2 = 50 W
V = 110 V
Ditanyakan: Ptotal = ?
Jawab:
Cari terlebih dahulu hambatan masing-masing lampu, yakni:
R1 = V2/P1
R1 = 1102/200
R1 = 60,5 Ω
R2 = V2/P1
R2 = 1102/50
R2 = 242 Ω
Hitung hambatan total rangkaian yakni:
Rtotal = R1 + R2
Rtotal = 60,5 Ω + 242 Ω
Rtotal = 302,5 Ω
Jumlah daya pada kedua bola lampu yakni:
Ptotal = V2/Rtotal
Ptotal = 1102/302,5
Ptotal = 40 watt
Jadi, jumlah daya pada kedua bola lampu tersebut adalah
40 watt.
Contoh
Soal 5
Sebuah hambatan 24 Ω dipasang paralel dengan hambatan 16
Ω. Apabila hambatan 24 Ω menghasilkan daya 12 watt, maka berapakah daya yang
dipancarkan hambatan 16 Ω?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 24 Ω
R2 = 16 Ω
P1 = 12 W
Ditanya: P2 = ?
Jawab:
V2 = P1.R1
V2 = (12)(24)
V2 = 288
V = √288 volt
Pada rangkaian pararel tegangan yang mengalir tiap lampu
besarnya sama, sehingga untuk hambatan 16 Ω juga mengalir tegangan sebesar √288
volt. Daya yang dipancarkan hambatan 16 Ω dapat dihitung dengan rumus yakni:
P2 = V2/R2
P2 = 288/16
P2 = 18 watt
Jadi, daya yang dipancarkan hambatan 16 Ω sebesar 18
watt.
Demikian artikel tentang cara perhitungan energi dan daya listrik, lengkap dengan rumus, contoh soal dan pembahasannya. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas.
0 Response to "Cara Perhitungan Energi dan Daya Listrik"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.