Pada postingan sebelumnya sudah membahas
mengenai konsep Hukum II Kirchhoff pada rangkaian dengan satu loop. Sedangkan
pada postingan kali ini kembali membahas konsep Hukum II Kirchhoff, tetapi
dengan rangkaian yang lebih kompleks yaitu rangkaian dengan dua loop atau
lebih. Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih sering disebut juga dengan
rangkaian majemuk. Pada rangkaian dengan dua loop atau lebih dalam
menyelesaikan permasalahnnya memerlukan konsep Hukum I Kirchoff dan Hukum II
Kirchhoff. Jadi untuk menyelesaikan rangkaian majemuk ini anda kembali dituntut
untuk menguasai konsep Hukum I Kirchhoff. Untuk memudahkan mengerjakan
soal-soal yang berkaitan dengan rangkaian majemuk anda perlu mengikuti
langkah-langkahnya. adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan rangkaian
majemuk adalah sebagai berikut.
- Gambarlah rangkaian majemuk tersebut.
- Tetapkanlah arah kuat arus yang mengalir di setiap cabang
- Tulislah persamaan-persamaan arus untuk di setiap titik cabang menggunakan Hukum I Kirchhoff.
- Tetapkan loop beserta arahnya pada setiap rangkaian tertutup.
- Tulislah persamaan-persamaan untuk setiap loop menggunakan Hukum II Kirchhoff.
- Hitung besaran-besaran yang dinyatakan dengan menggunakan persamaan-persamaan Hukum II Kirchhoff.
Oke
untuk memudahkan pemahaman anda mengenai langkah-langkah tersebut silahkan anda
pelajari contoh soal-soal berikut ini.
Contoh
Soal Rangkaian dengan Dua Loop
Contoh
Soal 1
Perhatikan rangkaian majemuk berikut ini!
Tentukan kuat arus yang mengalir dalam hambatan
di 1Ω, 2,5Ω dan 6Ω serta tentukan juga besarnya beda potensial antara titik A
dan B.
Jawab:
Ini merupakan contoh soal yang penyelesaiannya
menggunakan konsep Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff. Misalkan untuk
loop I (pertama) kita arahkan sesuai dengan arah putaran jarum jam sedangkan
untuk loop II (kedua) kita arahkan berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Berdasarkan hukum I Kirchhoff maka diperoleh,
I1 + I3 = I2 => I1 = I2 - I3
. . . . . (1)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop I maka diperoleh:
Ʃε + ƩIR = 0
-4 +
(0,5+1+0,5)I1 + 6I2 = 0
-4 + 2I1
+ 6I2 = 0
I1
+ 3I2 = 2 . . . . . (2)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop II maka diperoleh:
Ʃε + ƩIR = 0
-2 + (2,5
+0,5)I3 + 6I2 = 0
-2 + 3I3
+ 6I2 = 0
3I3
+ 6I2 = 2 . . . . . . (3)
Dengan
mensubstitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) maka akan diperoleh:
I1
+ 3I2 = 2
- I3 + 4I2 = 2
I3
= 4I2 – 2 . . . . (4)
Kemudian
substitusikan persamaan (4) ke persamaan (3) maka diperoleh:
3I3
+ 6I2 = 2
3(4I2
– 2) + 6I2 = 2
12I2
– 6 + 6I2 = 2
18I2
= 8
I2
= 8/18
I2
= 4/9A
Dari
persamaan (4) akan diperoleh:
I3
= 4I2 – 2
I3
= 4(4/9) – 2
I3
= 16/9 – 2
I3
= 16/9 – 18/9
I3
= – 2/9A
Dari
persamaan (1) akan diperoleh:
I1 = I2 - I3
I1 = 4/9A – (–
2/9A)
I1 = 6/9A
Jadi, besarnya kuat arus yang mengalir dalam
hambatan 1Ω adalah 6/9A, yang mengalir di dalam hambatan 2,5Ω adalah 4/9A, dan
yang mengalir dihambatan 6Ω adalah sebesar 2/9A (tanda negatif menunjukan bahwa
arah arus berlawanan arah dengan arah loop)
Sekarang
kita akan cari besarnya tegangan yang mengalir di AB (VAB), yakni:
VAB
=Ʃε
+ ƩIR
VAB
=-4V+I1(0,5+1)Ω
VAB
=-4V+(6/9A)(1,5Ω)
VAB
=-4V+1V
VAB
=-3V
Kita juga
bisa mencarinya dengan jalan lain (jalur tidak ada ε) yaitu:
VAB
=Ʃε
+ ƩIR
VAB
= I1(0,5Ω)+I2(6Ω)
VAB
= (6/9A)(0,5Ω)+( 4/9A)(6Ω)
VAB
= 3/9V+24/9V
VAB
= 3V
Jadi,
tegangan yang mengalir di AB sebesar 3 Volt.
Contoh Soal 2
Perhatikan
gambar di bawah ini!
Hitunglah kuat arus pada masing-masing cabang
dan hitung juga beda potensial antara titik E dan F juga antara E dan C
Penyelesaian:
Misalkan untuk loop I (pertama) kita arahkan
sesuai dengan arah putaran jarum jam sedangkan untuk loop II (kedua) kita
arahkan berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Menurut Hukum I Kirchoff pada rangkaian tersebut
akan berlaku:
I1 + I2 = I3 =>
I1 = I3 - I2 . . . . . . (1)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop I (AEFDA) maka diperoleh:
Σε + ΣIR
= 0
– ε1 + I1
(R1 + r1) + I3R3 = 0
– 6 + 3 I1 + 3I3 = 0
3I1 + 3I3 = 6
I1 + I3 = 2 . . . . . . .
(2)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop II (BEFCB) maka diperoleh:
ΣE + ΣIR = 0
– ε2 + I2
(R2 + r2) + i3R3 = 0
– 6 + 6I2 + 3I3 = 0
6I2 + 3I3 = 6
2I2 + I3 = 2 . . . . . . .
(3)
Dengan mensubstitusikan persamaaan (1) ke
persamaan (2) maka diperoleh:
I1 + I3 = 2
I3 - I2 + I3 =
2
2I3 - I2 = 2 => I2
= 2I3 – 2 . . . . . . (4)
Dengan mensubstitusikan persamaaan (4) ke
persamaan (3) maka diperoleh:
2I2 + I3 = 2
2(2I3 – 2) + I3 = 2
4I3 – 4 + I3 = 2
5I3 = 6
I3 = 6/5 A = 1,2 A
Dengan menggunkan persamaan (3) maka:
2I2 + 1,2 = 2
2I2 = 2 - 1,2
2I2 = 0,8
I2 = 0,8/2
I2 = 0,4 A
Dengan menggunkan persamaan (1) maka diperoleh:
I1 = I3 - I2
I1 = 1,2 – 0,4
I1 = 0,8 A
Jadi besarnya kuat arus yang mengalir di I1
adalah 0,8 A, I2 adalah 0,4 A dan I3 sebesar 1,2 A
Sekarang kita dapat mencari besarnya tegangan di
EF (VEF), yaitu:
VEF =Σε+ΣIR
VEF = 0 + I3r3 = 1,2 x 3 = 3,6 volt
Sekarang kita dapat mencari besarnya tegangan di
EC (VEC), yaitu:
VEC = Σε + ΣIR
VEC = ε2 - I2(R2 +
r2)
VEC = 6 -0,4 (6)
VEC = 6 - 2,4
VEC = 3,6 volt
Demikian postingan Mafia Online tentang
rangkaian listrik dengan dua loop atau lebih.
rangkaian yang lebih dari dua loopnya kok nggak ada?
BalasHapusMana yg lebih dr 2 loop??
BalasHapusUntuk rangkaian lebih dari dua loop silahkan baca dipostingan yang berjudul Contoh Soal Rangkaian Lebih Dari Dua Loop
BalasHapusgimana cara nentuin arah putarnya?
BalasHapus