Contoh Menghitung Luas Dan Arsiran

Untuk bisa menguasai cara menghitung luas dan arsiran dari kombinasi dua bangun datar atau bidang datar, kamu harus paham cara mencari luas bangun datar seperti segitiga, lingkaran, persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapeseium, belah ketupat, dan layang-layang.

 

Untuk rumus menghitung bangun datar sudah admin posting pada postingan sebelumnya, silahkan baca “Rumus Menghitung Luas Bangun Datar”. Jika sudah paham cara mencari luas bangun datar, silahkan pahami contoh soal menghitung luas dan arsiran di bawah ini.

 

 

Contoh Soal 1

Perhatikan gambar persegi dan lingkaran di bawah ini!

Contoh Menghitung Luas Dan Arsiran
Gambar contoh soal 1

Jika luas daerah yang tidak diarsir 178 cm2, tentukan luas daerah yang diarsir.

 

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan soal ini kamu harus paham dengan cara mencari luas persegi dan luas lingkaran. Misalkan: luas arsiran = L.A, luas tidak diarsir = L.T, luas persegi = L.P dan luas lingkaran = L.O.

 

Pertama, cari terlebih dahulu luas persegi dan lingkaran:

L.P = s2 = (10 cm)2 = 100 cm2

L.O = πr2 = (22/7).72 = 154 cm2

 

Luas daerah yang diarsir (L.A) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

L.T = (L.P – L.A) + (L.O – L.A)

L.T = L.P + L.O – 2L.A

2L.A = L.P + L.O – L.T

L.A = (L.P + L.O – L.T)/2

L.A = (100 + 154 – 178)/2

L.A = (254 – 178)/2

L.A = 76/2

L.A = 38 cm2

Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 38 cm2.

 

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar persegi panjang dan persegi di bawah ini!

Contoh Menghitung Luas Dan Arsiran
Gambar contoh soal 2

Jika luas daerah yang tidak diarsir 48 cm2, tentukan luas daerah yang diarsir.

 

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan soal ini kamu harus paham dengan cara mencari luas persegi panjang dan luas persegi. Misalkan: luas persegi panjang = L.PP, luas persegi = L.P, luas arsiran = L.A, dan luas tidak diarsir = L.T.


Pertama cari terlebih dahulu luas persegi panjang dan luas persegi yakni:

L.PP = pxl = 8cm x 5 cm = 40 cm2

L.P = s2 = (4 cm)2 = 16 cm2

 

Luas daerah yang diarsir (L.A) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

L.A = (L.PP + L.P – L.T)/2

L.A = (40 + 16 – 48)/2

L.A = (56 – 48)/2

L.A = 8/2

L.A = 4 cm2

Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 4 cm2

 

Contoh Soal 3

Perhatikan gambar di bawah ini

Contoh Menghitung Luas Dan Arsiran
Gambar contoh soal 3

Jika luas daerah yang tidak diarsir 176 cm2, tentukan luas daerah yang diarsir (soal UN 2019).

 

Penyelesaian:

Kamu harus paham dengan cara mencari luas segitiga untuk bisa mengerjakan contoh soal 3 di atas. Cari terlebih dahulu luas ΔABC dan ΔBCD yakni:

L.ΔABC = ½ a.t = ½ (16 cm x 12 cm) = 96 cm2

L.ΔBCD = ½ a.t = ½ (16 cm x 20 cm) = 160 cm2

 

Sekarang cari luas daerah yang diarsir yakni:

L.A = (L.ΔABC + L.ΔBCD – L.T)/2

L.A = (96 + 160 – 176)/2

L.A = (256 – 176)/2

L.A = 80/2

L.A = 40 cm2

 

Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 40 cm2.

 

Kesimpulan**

Untuk menentukan luas arsiran suatu bangun datar yang dikombinasikan dengan bangun datar lainnya seperti contoh soal 1, 2 dan 3 di atas dapat menggunakan rumus umum yakni:

Contoh Menghitung Luas Dan Arsiran

Demikian artikel tentang contoh menghitung luas dan arsiran. Jika ada kendala atau permasalahan dalam memahami cara penyelesaian contoh soal di atas silahkan tanyakan di kolom komentar.

TOLONG DIBAGIKAN YA :

0 Response to "Contoh Menghitung Luas Dan Arsiran"

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.