Konsep dua segitiga yang kongruen yang sudah
Mafia Online posting, dapat digunakan untuk menentukan panjang garis dan besar
sudut dari bangun datar, seperti jajargenjang, belah ketupat, dan
layang-layang. Sebelum menghitung panjang garis dan besar sudut dari bangun geometri,
silahkan Anda pelajari uraian berikut. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan segitiga siku-siku ABC
dengan siku-siku di titik B. Jika dibuat garis dari titik sudut B ke hipotenusa
AC sedemikian rupa sehingga ∠ABT =
30°, maka besar ∠ATB dapat
ditentukan dengan menggunakan konsep jumlah sudut-sudut dalam segitiga yakni:
∠ATB = 180
– (∠ABT + ∠BAT)
∠ATB = 180°
– (30° + 30°)
∠ATB =
120°
∠BTC =
180° – ∠ATB
∠BTC = 180°
– 120°
∠BTC = 60°
Kita
juga ketahui bahwa ∠ABT dan dan CBT merupakan sudut penyiku, maka:
∠CBT =
90° – ∠ABT
∠CBT =
90° – 30°
∠CBT = 60°
Untuk mencari besar BCT dapat digunakan konsep
jumlah sudut-sudut dalam segitiga, yakni:
∠BCT =
180° – (∠BTC + ∠CBT)
∠BCT =
180° – (60° + 60°)
∠BCT =
60°
Jika digambarkan akan tampak seperti gambar di
bawah ini.
Dari gambar di atas tampak bahwa ∠BAT = ∠ABT = 30° sehingga ∆ABT sama kaki, dalam hal ini AT = BT. Selain
itu, ∠CBT = ∠BCT = ∠BTC = 60° sehingga ∆BTC sama sisi, dalam hal ini BT = BC = CT.
Dengan demikian, AT = BT = BC = CT. Perhatikan
bahwa AT = CT sehingga BT merupakan garis berat ∆ABC. Oleh karena AC = AT + CT maka AC = BC + BC = 2BC atau
AC = BT + BT = 2BT.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk segitiga siku-siku yang bersudut 30° akan memiliki dua
sifat yakni: sifat pertama, bahwa panjang
garis berat segitiga siku-siku bersudut 30° yang ditarik dari titik sudut
siku-siku sama dengan panjang setengah hipotenusanya. Sifat kedua, panjang sisi terpendek dari segitiga siku-siku bersudut
30° sama dengan panjang setengah hipotenusanya.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang
sifat-sifat segitiga siku-siku yang bersudut 30°, perhatikan contoh soal di
bawah ini.
Contoh
Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini.
Jajargenjang ABCD terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen, yaitu ∆ADC dan ∆CBA. Jika AC = 12 cm, tentukan panjang semua sisi jajargenjang tersebut.
Jajargenjang ABCD terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen, yaitu ∆ADC dan ∆CBA. Jika AC = 12 cm, tentukan panjang semua sisi jajargenjang tersebut.
Penyelesaian:
Sekarang perhatikan ∆ABC yang diambil dari
bagian jajargenjang di atas, seperti gambar di bawah ini.
Kita ketahui bahwa BA = 2CB (sifat kedua dari segitiga siku-siku yang bersudut 30°). Untuk mencari panjang CB kita gunakan teorema Pythagoras di mana ∆CBA siku-siku di C maka:
Kita ketahui bahwa BA = 2CB (sifat kedua dari segitiga siku-siku yang bersudut 30°). Untuk mencari panjang CB kita gunakan teorema Pythagoras di mana ∆CBA siku-siku di C maka:
(BA)2 = (AC)2 + (CB)2
(2CB)2 = 122 + (CB)2
4(CB)2 = 144 + (CB)2
3(CB)2 = 144
(CB)2 = 48
CB = 4√3 cm
BA = 2CB
BA = 2 . 4√3
BA = 8√3 cm.
Oleh karena ∆ADC kongruen dengan ∆CBA maka:
AD = CB
AD = 4√3 cm
DC = BA
DC = 8√3 cm
Contoh
Soal 2
Sekarang perhatikan lagi gambar di bawah ini.
Jika AB = 6 cm, BC = 3 cm, DC = 4 cm, ∠DBC = 53°, dan DB = DA = 5 cm. Tentukanlah besar ∠DAB.
Jika AB = 6 cm, BC = 3 cm, DC = 4 cm, ∠DBC = 53°, dan DB = DA = 5 cm. Tentukanlah besar ∠DAB.
Penyelesaian:
Jika semua data-data yang
diketahui pada contoh soal 2 di masukan ke dalam gambar, maka akan tampak
seperti gambar di bawah ini.
Sekarang perhatikan
gambar di atas. Terlihat bahwa ∆ABD adalah segitiga samakaki. Tarik
garis tinggi ∆ABD yang melalui titik D
hingga memotong AB secara tegak lurus di E.
Karena panjang AE = BE maka ∆ABD segitiga sama
kaki di mana DE merupakan garis tinggi ∆ABD. Adapun ∆DEB siku-siku di E, EB = 3
cm, dan DB = 5 cm. Maka panjang DE dapat dicari dengan teorema Pythagoras
yakni:
DE = √((DB)2 – (EB)2)
DE = √(52 – 32)
DE = √(25 – 9)
DE = √16
DE = 4 cm.
Sekarang perhatikan
∆DEB
dan ∆DCB, dari dua segitiga tersebut akan diperoleh:
DC = DE = 4 cm
CB = EB = 3 cm
DB = DB = 5 cm (berimpit)
Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
maka ∆DEB kongruen dengan ∆DCB, akibatnya:
∠DBC = ∠DBE
∠DBC =
53°.
Selain itu ∆DEB kongruen dengan ∆DEA karena sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang yakni:
ED = ED = 4 cm (berimpit)
DB = DA = 5 cm
EB = EA = 3 cm
Akibatnya:
∠DAB = ∠DBE
∠DAB = 53°
Jadi, besar ∠DAB
adalah 53°
Demikianlah postingan Mafia Online tentang panjang
garis dan besar sudut dari bangun geometri. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan
yang salah dalam postingan ini. Salam Mafia.
0 Response to "Panjang Garis dan Besar Sudut dari Bangun Geometri "
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.