Industri bahan makanan di Indonesia terus
berkembang pesat, mulai dari skala kecil, menengah, maupun besar. Produk yang
dihasilkan umumnya berupa bahan makanan olahan.
Dalam pengolahan bahan makanan, ada dua macam tujuan yang dapat dicapai. Pertama yaitu menambah ragam makanan, misalnya dari susu dapat diperoleh beberapa hasil olahan yang berupa keju, susu kental manis, yoghurt, mentega, dan lain-lain. Kedua, untuk memenuhi keperluan khusus, misalnya membuat hasil olahan yang warnanya lebih menarik, lebih awet, lebih manis rasanya, dan sebagainya. Dalam upaya memenuhi keperluan khusus seperti yang disebutkan di atas, ternyata dalam pengolahan bahan makanan memang diperlukan penambahan zat yang memiliki sifat yang memungkinkan terpenuhinya keperluan khusus yang diinginkan. Zat yang ditambahkan tersebut dinamakan aditif makanan.
Sumber Gambar: bangunkimia.indonetwork.co.id |
Dalam pengolahan bahan makanan, ada dua macam tujuan yang dapat dicapai. Pertama yaitu menambah ragam makanan, misalnya dari susu dapat diperoleh beberapa hasil olahan yang berupa keju, susu kental manis, yoghurt, mentega, dan lain-lain. Kedua, untuk memenuhi keperluan khusus, misalnya membuat hasil olahan yang warnanya lebih menarik, lebih awet, lebih manis rasanya, dan sebagainya. Dalam upaya memenuhi keperluan khusus seperti yang disebutkan di atas, ternyata dalam pengolahan bahan makanan memang diperlukan penambahan zat yang memiliki sifat yang memungkinkan terpenuhinya keperluan khusus yang diinginkan. Zat yang ditambahkan tersebut dinamakan aditif makanan.
Menurut Wikipedia, aditif makanan atau bahan tambahan makanan
adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah
kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor
dan memperpanjang daya simpan. Penggunaan aditif makanan telah
digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif
makanan alami dan buatan atau sintetis.
Namun demikian perlu
diingat bahwa penggunaan aditif makanan tidak boleh dilatarbelakangi maksud
menipu konsumen ataupun berdampak menurunkan nilai gizi makanan. Dalam postingan
Mafia Online ini akan menguraikan lima bahan aditif makanan, sebagai berikut.
1. Pewarna
2. Pemanis
3. Pengawet
5. Antioksidan
Kelima jenis bahan aditif makanan tersebut
penggunaannya paling luas dalam industri makanan.
0 Response to "Bahan Kimia (Zat Aditif) dalam Bahan Makanan"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.