Kuat arus listrik merupakan salah satu besaran fisika yang dilambangkan dengan I dan memiliki satuan Ampere (A). Ada banyak cara untuk menghitung kuat arus listrik, tergantung komponen yang diketahuinya. Berikut admin bagikan beberapa cara menghitung kuat arus listrik dengan beberapa komponen yang diketahuinya.
Gambar ilustrasi by Pixabay.com |
1.
Jumlah Muatan dan Waktu
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang
mengalir tiap satuan waktu yang dapat dirumuskan dengan persamaan:
I = Q/t
dengan:
I = kuat arus listrik (A)
Q = besar muatan listrik (C)
t = waktu (s)
Contoh
Soal 1
Jumlah muatan listrik yang mengalir selama 10 jam sebesar
9.000 Coulomb, hitunglah kuat arus listrik mengalir pada lampu?
Penyelesaian:
t = 10 jam = 36.000 s
Q = 9.000 C
I = Q/t
I = 9.000 C/36.000 s
I = 0,25 A
I = 250 mA
Jadi kuat arus listrik yang mengalir pada lampu adalah
250 mA.
2
Hukum Ohm (Tegangan dan Hambatan Listrik)
Hukum Ohm menjelaskan bagaimana beda potensial atau
tegangan dari sebuah sumber arus, kuat arus listrik, dan resistansi suatu
rangkaian saling terkait. Di mana hukum Ohm menyatakan “besar kuat arus listrik
yang mengalir sebanding dengan beda potensial listrik dan berbanding terbalik
dengan hambatan”. Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan persamaan:
I = V/R
dengan:
I = kuat arus listrik (A)
V = tegangan listrik (V)
R = hambatan listrik (Ω)
Contoh
Soal 2
Kawat penghantar kedua ujungnya memiliki beda potensial 6
volt. Jika hambatan kawat tersebut 3 Ω, hitunglah arus listrik yang mengalir
pada kawat itu?
Penyelesaian:
V = 6 V
R = 3 Ω
I = V/R
I = 6 V/3 Ω
I = 2 A
Jadi, arus listrik yang mengalir pada kawat itu sebesar 2
A.
3.
Energi listrik, Tegangan Listrik dan Waktu
Hubungan antara energi listrik, arus listrik, tengangan
listrik dan waktu dapat dirumuskan dengan persamaan:
W = V.I.t
dengan:
W= besar energi listrik (joule)
V = besar tegangan listrik (volt)
I = besar kuat arus listrik (ampere)
t = selang waktu (sekon)
Untuk menghitung kuat arus listrik persamaan W = V.I.t
dapat diubah menjadi:
I = W/(V.t)
Contoh
Soal 3
Lampu yang dipasang di ruang tamu rumah Bapak Budi
tegangannya 220 V mengalir
arus listrik selama 5 menit. Jika energi listrik yang diperlukan
lampu untuk menyala dengan baik sebesar 132 kJ, tentukan besar arus listrik
yang mengalir di rumah Bapak Budi!
Penyelesaian:
V = 220 V
t = 5 menit = 300 s
W = 132 kJ = 132000 J
I = W/(V.t)
I = 132000/(220.300)
I = 132000/(66000)
I = 2 A
Jadi, arus listrik yang mengalir di rumah Bapak Budi
adalah 2 A
4.
Energi listrik, Hambatan Listrik dan Waktu
Menurut Hukum Ohm V = IR, maka persamaan W = V.I.t tersebut
dapat diturunkan menjadi persamaan:
W = I2.R.t
atau
I2 = W/(R/t)
I = √[W/(R/t)]
dengan:
W= besar energi listrik (joule)
R = besar hambatan listrik (ohm)
I = besar kuat arus listrik (ampere)
t = selang waktu (sekon)
Contoh
Soal 4
Sebuah setrika hambatannya 100 ohm digunakan selama 15 menit.
Jika energi listrik yang ditimbulkan 22.500 J, tentukan kuat arus listrik yang
mengalir pada setrika!
Penyelesaian:
R = 100 Ω
t = 15 menit = 900 s
W = 22500 J
I2 = W/(R.t)
I2 = 22500/(100.900)
I2 = 22500/(90000)
I2 = 0,25
I = √0,25
I = 0,5 A
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada setrika
sebesar 0,5A.
5.
Daya Listrik dan Tegangan Listrik
Daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan
tiap detik. Besar daya listrik dirumuskan sebagai berikut.
P = W/t
Karena W = VIt, maka persamaan daya listrik dapat ditulis
sebagai berikut.
P = W/t
P = V.I.t/t
P = V.I
I = P/V
Sehingga untuk menghitung kuat arus listrik jika
diketahui daya listrik dan tegangan listrik dapat menggunakan rumus:
I = P/V
dengan:
I = besar kuat arus listrik (ampere)
P = besar daya listrik (watt)
V = besar tengangan listrik (volt)
Contoh
Soal 5
Sebuah lampu bertuliskan 110W/220 V dipasang pada arus
listrik dan menayala dengan baik. Tentukan besar kuat arus yang mengalir pada lampu
tersebut!
Penyelesaian:
P = 110 W
V = 220 V
I = P/V
I = 110 W/220 V
I = 0,5 A
Jadi, kuat arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah
0,5 A.
6.
Daya Listrik dan Hambatan Listrik
Hubungan antara daya listrik, kuat arus listrik, dan
tegangan listrik dirumuskan dengan persamaan:
P = V.I
Adapun, menurut Hukum Ohm V = IR sehingga persamaan daya juga
dapat ditulis sebagai berikut
P = I2.R
atau
I2 = P/R
I = √(P/R)
Sehingga untuk menghitung kuat arus listrik jika
diketahui daya listrik dan hambatan listrik dapat menggunakan rumus:
I = √(P/R)
dengan:
I = besar kuat arus listrik (ampere)
P = besar daya listrik (watt)
R = besar hambatan listrik (ohm)
Contoh
Soal 6
Sebuah lampu memiliki daya 37,5 watt dan hambatannya 600
ohm, dialirkan arus listrik dan menyala dengan baik. Hitunglah kuat arus yang
mengalir pada lampu tersebut.
Penyelesaian:
W = 37,5 W
R = 600 Ω
I2 = W/R
I2 = 37,5 W/600 Ω
I2 = 0,0625
I = √0,0625
I = 0,25 A
Jadi, kuat arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah
0,25 A.
Kesimpulan:
Berdasarkan pembahasan di atas maka untuk menghitung kuat
arus listrik dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.
I = Q/t
I = V/R
I = W/(V.t)
I2 = W/(R/t) atau I = √[W/(R/t)]
I = P/V
I = √(P/R)
Bagaimana? Mudah bukan? Jika ada permasalahan dalam memahami cara menghitung kuat arus listrik, silahkan tanyakan di kolom komentar.
0 Response to "Cara Menghitung Kuat Arus Listrik "
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.