Pada
postingan sebelumnya Mafia Online sudah membahas mengenai arus listrik secara
umum. Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu arus listrik searah atau
DC (direct current) dan arus listrik bolak-balik atau AC (alternating current).
Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan contoh arus DC adalah arus
listrik yang mengalir pada baterai. Apabila sebuah baterai dihubungkan pada
suatu rangkaian, arus mengalir dengan tetap pada satu arah yang disebut arus
searah atau DC (direct current).
Sumber gambar: group robot |
Sedangkan
contoh arus bolak-balik dalam kehidupan sehari-hari yaitu generator listrik
pada pusat penmbangkit listrik. Generator listrik pada pusat pembangkit tenaga
listrik yang arus listriknya mengalir ke rumah Anda (lstrik PLN) menghasilkan arus
bolak-balik atau AC (alternating current). Anda dapat mebuktikan bahwa listrik
yang mengalir pada rumah anda adalah listrik dengan arus bolak-balik dengan
cara melihat dengan seksama cahaya lampu yang bersinar pada lampu pijar. Jika
anda saksikan dengan seksama maka pada lampu pijar akan terjadi perubahan terang
cahaya lampu pijar secara berlanjut. Secara periodik lampu pijar akan kelihatan
meredup dan kembali terang, walaupun hanya sedikit.
Arus
listrik bolak-balik arahnya selalu berubah secara periodik terhadap waktu,
sehingga nilai arus dan tegangan bolak-balik selalu berubah-ubah menurut waktu,
dan mempunyai pola grafik simetris berupa fungsi sinusoida, seperti gambar b di
bawah ini.
Arus
listrik yang dipasok ke rumah-rumah dan kantor-kantor oleh perusahaan listrik
sebenarnya adalah arus listrik bolak-balik (AC). Tegangan yang dihasilkan oleh
suatu generator listrik berbentuk sinusoida, sehingga arus yang dihasilkannya
juga sinusoida. Tegangan sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan:
V = V0.sin
2πf
Potensial
listrik V berosilasi antara +V0 dan -V0, di mana V0
disebut sebagai tegangan puncak. Frekuensi f adalah jumlah osilasi lengkap yang
terjadi tiap sekon. Pada sebagian besar daerah Amerika Serikat dan Kanada, frekuensi
f sebesar 60 Hz, sedangkan di beberapa negara menggunakan frekuensi 50 Hz.
Berdasarkan
Hukum Ohm, jika sepanjang tegangan V ada hambatan R, maka arus I adalah:
I = V/R
I = (V0.sin
2πf)/R
I = I0.sin
2πf
Nilai
I0 = V0/R adalah arus puncak. Arus dianggap positif ketika
elektron-elektron mengalir ke satu arah dan negatif jika mengalir ke arah yang
berlawanan. Besarnya daya yang diberikan pada hambatan R pada setiap saat
adalah:
P = I2.R
P = (I0.sin
2πf )2.R
P = I20.sin2
2πf.R
P = P0.R
Karena
arus dikuadratkan, berarti daya selalu bernilai positif, perhatikan Gambar di
bawah ini.
Nilai
sin2 2πft bervariasi antara 0 dan 1.
Daya rata-rata yang dihasilkan, P , adalah:
P = ½
(V2o/R)
Akar
kuadrat dari arus atau tegangan merupakan nilai rms (root mean square atau
akar-kuadrat-rata-rata), didapatkan
Irms
= I0/√2
Irms
= 0,707.I0
Vrms
= V0/√2
Vrms
= 0,707.V0
Nilai
Vrms dan Irms kadang-kadang disebut “nilai efektif ”. Keduanya dapat disubstitusikan
langsung ke dalam rumus daya, sehingga diperoleh persamaan daya rata-rata:
P = I2rms.R
P = V2rms/R
Dari
persamaan P = I2rms.R dan V2rms/R,
berarti daya yang sama dapat dihasilkan pada arus searah yang nilai I dan Vnya sama
dengan nilai rms I dan V pada arus bolik-balik.
Contoh Soal
Sebuah
peralatan listrik memiliki daya 450 W dan tegangan AC 220 V. Hitunglah arus
maksimum dan hambatannya!
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 450
W,
Vrms
= 220 V
Ditanya: Irms= ... ?
R = ... ?
Jawab:
Irms
= P/Vrms
Irms
= 450 W/220 V
Irms
= 2,05 A
Imaks
= I0
I0=
Irms√2
I0
= 2,05√2 A
R = V0/
I0
R = Vrms√2/I0
R = (220
V
√2)/(2,05√2 A)
R =
107,3 Ω
Jadi ingat jaman masih es em pe :D
BalasHapus