Besar
tegangan dan kuat arus listrik yang dikeluarkan pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan
sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang
dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder.
Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan
tegangan sekunder dirumuskan seperti berikut:
Trafo
dikatakan ideal (baik itu trafo step up dan step down) jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika
jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang
keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada
kumparan primer dan sekunder dirumuskan
Jika
kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus
Dalam
hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator. Berdasarkan rumus-rumus
di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus
primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai
Dengan
demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut.
Dengan:
Vp =
tegangan primer (V)
Vs =
tegangan sekunder (V)
Np =
jumlah lilitan primer
Ns =
jumlah lilitan sekunder
Ip =
kuat arus primer (A)
Is =
kuat arus sekunder (A)
Namun
kenyataannya apakah ada tranformasi (trafo) yang ideal? Trafo yang ideal itu
hanya ada dalam teori fisika saja, sesungguhnya trafo seperti itu tidak pernah
ada. Belum tentu energi yang masuk ke dalam trafo akan keluar 100%, karena
masih ada energi yang masuk ke dalam trafo diubah menjadi energi lain. Untuk
lebih jelasnya silahkan baca pada postingan Mafia Online yang berjudul
”Efisiensi Transformator”
Setelah Anda mempelajari materi transformator yang ideal maka sekarang kami berikan beberapa contoh soal tentang Tansformator ideal.
Contoh Soal 1
Perbandingan
lilitan primer dengan lilitan sekunder sebuah transformator adalah 4:10. Jika
kuat arus primer 5 ampere, berapakah kuat arus sekunder?
Penyelesaian:
Diketahui:
NP
: NS = 4 : 10,
IP=
5 A.
Ditanyakan: IS
= ?
Jawab:
IS
= (NP / NS) x IP
IS
= (4/10) x 5
IS
= 2 A
Jadi kuat
arus sekundernya 1 Ampere.
Contoh Soal 2
Sebuah
trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah
kuat arus primer, jika kuat arus sekunder 0,6 A dan hitunglah jumlah lilitan sekunder,
jika jumlah lilitan primer 300.
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp = 12
V
Is =
0,6 A
Vs =
120 V
Np =
300
Ditanya: IP = ... ?
dan Ns= ... ?
Jawab:
Vp/Vs =
Is/Ip
Ip = (Vs/Vp)
x Is
Ip =
(120 V/12 V) x 0,6 A
Ip = 6
A
Vp/Vs =
Np/Ns
Ns = (Vs/Vp)
x Ns
Ns = (120
V/12 V) x 300
Ns = 3000
Jadi,
kuat arus primernya 0,6 A dan kumparan sekunder terdiri atas 3.000 lilitan.
Contoh Soal 3
Sebuah
transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus
pada kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder
1 : 25, hitunglah tegangan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada kumparan sekunder.
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp = 100
V
Ip = 10
A
Np : Ns
= 1 : 25
Ditanya: Vs = ... ? dan Is= ...
?
Jawab:
Vp/Vs =
Np/Ns
Vs = (Ns/Np)
x Vp
Vs = (25/1)
x 100 V
Vs =
2.500 V
Np/Ns =
Is/Ip
Is = (Np/Ns)
x Ip
Is = (1/25)
x 10 A
Is = 0,4
A
Jadi,
tegangan sekundernya 2.500 V dan kuat arus sekundernya 0,4 A.
Thanx ya gan,aku udah nemuin rumusnya
BalasHapusterima kasih infonya, kalau Ip > dari Is itu step up atau Step down ya? makasih
BalasHapusTerima kasih juga atas kunjungannya. kalau Ip > Is itu termasuk trafo jenis step up. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca postingan Macam-Macam Transformator
Hapus