Mungkin Anda pernah memejamkan mata. Apa yang
Anda rasakan pada saat memejamkan mata? Ya, Anda tidak dapat menyaksikan apa yang
ada di sekeliling kita pada saat memejamkan mata. Bagaimana prinsip kerja mata
sehingga kita dapat melihat objek di sekitar kita?
Mata terdiri dari beberapa bagian dan tiap
bagian mata tersebut memiliki fungsi tersendiri. Salah satu bagian mata yang
juga dimiliki oleh alat-alat optik yaitu lensa mata. Karena mata memiliki lensa
maka mata dapat dikatakan sebagai alat optik. Pada waktu melihat benda maka
lensa mata akan membiaskan cahaya dan membentuk bayangan benda pada retina. Retina
ini berada dibelakang mata dan terhubung dengan saraf-saraf pengelihatan ke
otak sehingga kita mampu melihat benda.
Walaupun mata sebagai alat optik karena memiliki lensa, akan tetapi lensa pada mata
sangat berbeda dengan lensa pada alat-alat optik. Lensa pada mata mampu menebal
dan memipih tergantung letak bendanya. Perubahan ketebalan lensa pada mata akan
mengubah jarak fokus lensa tersebut. Perlu diketahui bahwa jarak lensa mata
dengan retina selalu tetap, sedangkan jarak benda yang kita lihat memiliki
jarak yang tidak sama sehingga bayangan yang jatuh bisa tepat di retina, di belakang
retina atau di depan retina. Agar bayangan benda tepat jatuh di retina, maka
lensa mata harus menyesuaikan jarak fokusnya.
Kemampuan mata untuk mengubah jarak fokusnya
disebut dengan daya akomodasi. Pada saat melihat benda yang
jaraknya dekat maka otot-otot siliar pada mata akan menegang sehingga lensa mata
akan menjadi lebih cembung. Jika lensa mata menjadi lebih cembung maka jarak
fokusnya akan lebih kecil. Akan tetapi, jika kita melihat benda yang jaraknya
jauh maka otot-otot siliar pada mata akan mengendur sehingga lensa mata akan
menjadi pipih yang mengakibat jarak fokus lensa akan menjadi lebih besar.
Pada keadaan normal, otot-otot siliar pada mata
tidak dalam keadaan tegang atau dalam keadaan rileks dan lensa mata berbentuk agak
datar dan mata dikatakan tidak berakomodasi. Jika benda yang letaknya jauh
kemudian didekatkan maka otot-otot siliar pada mata mulai menegang dan jika
terus didekatkan maka otot-otot siliar mata akan terus tambah tegang dan mata
dikatakan berakomodasi. Jika mata terus berakomodasi maka otot-otot siliar pada
mata akan terus tegang dan dampaknya otot-otot tersebut akan kelelahan.
Jadi agar otot-otot siliar pada mata tidak
mengalami kelelahan maka mata kita jangan terus melihat benda yang jaraknya
terlalu dekat, misalnya jangan membaca buku terlalu dekat dan jangan menonton
TV terlalu dekat. Sesekali kita perlu membuat otot siliar kita menjadi rileks
dengan melihat benda jauh tak hingga, misalnya memandang laut lepas dan
memandang bintang di langit pada malam hari. Selain mampu membuat otot-otot
maka menjadi rileks dengan memandang laut lepas dan memandang bintang pada
malam hari akan membuat otak kita juga akan lebih rileks.
Demikian uraian singkat dari Mafia Online
tentang pengertian daya akomodasi mata. Mohon maaf jika ada kata-kata yang
salah dalam postingan ini. Salam Mafia => Kita pasti bisa.
0 Response to "Pengertian Daya Akomodasi Mata"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.