Jarak dari bumi ke matahari mencapai 149.600.000
km dan antara bumi dan matahari terdapat ruang hampa udara, sehingga tidak
memungkinkan terjadinya perpindahan kalor (panas) secara konduksi maupun secara
konveksi. Akan tetapi panas matahari jarak ratusan juta kilometer dapat kita rasakan
dari permukaan bumi. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara konduksi. Di mana pada proses perpindahan
kalor secara konduksi harus ada perantara berupa zat padat. Selain itu, kalor yang
dihasilkan oleh matahari tidak mungkin juga berpindah dengan cara konveksi baik itu secara konveksi alamiah maupun konveksi paksa, karena harus ada zat
cair atau gas untuk mengalirkan panas matahari. Lalu dengan cara apa panas
matahari bisa sampai ke permukaan bumi?
Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi
secara radiasi (pancaran), di mana dalam proses ini kalor tidak memerlukan
medium untuk sampai ke permukaan bumi. Jadi radiasi adalah perpindahan kalor
tanpa zat perantara dan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya
radiasi (pancaran) kalor dinamakan termoskop. Untuk membuat termoskop
sederhana sangatlah mudah. Berikut gambar termoskop sederhana seperti gambar di
bawah ini.
Dua buah bola lampu pijar bekas (lampu A dan lampu
B) yang dihilangkan filamen dengan cara melubangi di bagian bawahnya. Bola
lampu B dihitamkan, sedangkan bola lampu A tidak. Kedua lampu tersebut dihubungkan
dengan pipa U berisi alkohol yang diberi warna. Bila pancaran kalor jatuh
permukaan pada bola B, maka tekanan gas di dalam bola B akan bertambah besar
dan permukaan alkohol di bawah A akan naik. Bila A dan B bersama-sama diberi
pancaran kalor, permukaan alkohol di bawah B tetap turun dan permukaan alkohol
di bawah A naik. Hal ini menunjukkan bahwa bola hitam menyerap kalor lebih
banyak daripada bola lampu yang tidak dihitamkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor lebih baik
dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap.
Laju perpindahan kalor termal yang dipancarkan
secara radiasi oleh suatu benda secara empiris ditemukan oleh Josef Stefan pada
tahun 1879. Stefan menyatakan bahwa laju perpindahan kalor termal yang
dipancarkan secara radiasi oleh suatu benda sebanding dengan luas permukaan benda
dan pangkat empat suhu absolutnya. Hasil empiris diturunkan secara teoritis oleh
Ludwig Boltzmann pada tahun 1884 yang dikenal dengan nama hukum
Stefan-Boltzmann yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
P = eσAT4
dengan:
P = daya yang diradiasikan (watt)
e = emisivitas benda
σ = konstanta Stefan (5,6703 × 10-8 W/m2K4)
A = luas benda yang memancarkan radiasi (m2)
T = suhu mutlak (K)
Nilai emisivitas e suatu benda tergantung pada
warna permukaan benda tersebut. Permukaan benda yang berwarna hitam sempurna
nilai e = 1, sedang untuk benda yang berwarna putih sempurna nilai e = 0. Jadi
nilai emisivitas e secara umum adalah 0 < e < 1.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang perpindahan
kalor secara radiasi (pancaran) silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh
Soal
Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan
hingga berpijar pada suhu 127°C. Jika emisivitas bahan adalah 0,4 dan tetapan
Stefan adalah 5,67 × 10-8
W/m2K4, hitunglah energi radiasi yang dipancarkan oleh
bola tersebut tiap sekonnya.
Penyelesaian:
Diketahui:
A = 20 cm2 = 2 × 10-3 m2
T = (127 + 273) = 400 K
e = 0,4
σ = 5,67
× 10-8 W/m2K4
Ditanyakan: P = ...?
Penyelesaian:
P = eσAT4
P = (0,4).(5,67×10-8).(2×10-3).(400)4
P = (0,4).(5,67×10-8).(2×10-3).(256×108)
P = 1161,23×10-3
W
P = 1,16123 W ≈ 1,2 W
Jadi, energi radiasi yang dipancarkan oleh bola
tersebut tiap sekonnya adalah 1,2 watt.
Nah demikian materi tentang perpindahan kalor
secara radiasi (pancaran), jika ada permasalahan atau kendala dalam memahami
materi ini, silahkan tanyakan pada kolom kometar. Kita pasti bisa.
0 Response to "Perpindahan Kalor Secara Radiasi (Pancaran)"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.