Sumber listrik dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sumber listrik arus searah dan sumber listrik arus bolak-balik. Untuk sumber
listrik arus searah yang terbuat dari bahan kimia dapat dibedakan lagi menjadi
dua yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Pengertian elemen primen dan
elemen sekunder silahkan baca SUMBER ARUS LISTRIK....
Oke, kita akan bahas terlebih dahulu contoh dari
elemen primer. Elemen primer ada banyak jenisnya. Berikut Mafia Online berikan
beberapa contoh sumber arus listrik yang tergolong elemen primer.
Eelemen
Volta
Elemen ini diberinama elemen Volta karena yang
menemukan elemen ini bernama Alessandro
Volta. Dalam penelitiannya Volta menemukan bahwa unsur logam dan larutan
yang bersifat asam atau netral (garam) dapat digunakan sebagai elemen
sederhana. Akan tetapi unsur logam yang biasanya digunakan dalam elemen volta
adalah unsur Seng (Zn) sebagai kutub negatif, sedangkan larutan asam yang
digunakan adalah larutan Asam Sulfat (H2SO4). Untuk kutub
negatifnya unsur logam yang digunakan adalah unsur tembaga (Cu). Cara
pembuatannya pun sangat sederhana yaitu dengan cara mencelupkan lempengan logam
Seng dan logam Tembaga ke dalam larutan Asam Sulfat.
Proses kimia yang terjadi pada elemen Volta
dapat dijelaskan dengan persamaan berikut.
H2SO4 à 2H+
+ SO2-4
Dari persamaan tersebut dapat kita ketahui bahwa
larutan Asam Sulfat terurai menjadi dua ion yaitu 2 ion hidrogen yang bermuatan
positif dan 1 ion sulfat yang bermuatan negatif. Atom seng (Zn) yang melarut ke
dalam larutan asam sulfat berupa ion Zn2+. Jadi, setiap atom seng yang
larut pada lautan asam sulfat akan meninggalkan 2 elektron pada lempengan seng.
Kemudian elektron-elektron inilah yang mengalir dari lempengan seng ke
lempengan tembaga melalui sebuah kawat pengantar sehingga terjadi aliran arus
listrik dan mampu menghasilkan tegangan kurang lebih 1 volt.
Selama elemen volta ini digunakan pada lempengan
logam tembaga akan timbul gas hidrogen (peristiwa polarisasi), sehingga elemen
ini tidak bisa digunakan terlalu lama. Karena elemen ini memiliki kelemahan
dalam hal polarisasi maka orang-orang berusaha mengatasi kelemahan dari elemen
ini, maka munculah elemen Daniel.
Elemen
Daniel
Elemen Daniel ini muncul untuk mengatasi
kelemahan elemen Volta. Penemu elemen ini adalah John Daniell pada tahun 1835. Jadi,
cara kerja elemen Daniel hampir sama dengan elemen Volta hanya saja pada elemen
daniel ada tambahan larutan tembaga sulfat sebagai depolarisator. Depolarisator
ini berfungsi sebagai pengikat gas hidrogen yang muncul di lepengan tembaga.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar elemen Daniel berikut ini.
Dengan adanya depolarisator maka alat ini bisa
digunakan lebih lama dan mampu menghasilkan GGL kurang lebih sebesar 1 volt.
Elemen
Leclanche Basah
Elemen ini ditemukan oleh Leclanche pada tahun
1886 sehingga diberi nama elemen Leclanche. Berbeda dengan elemen Volta dan Daniel
yang menggunkan elektrolit dari Asam Sulfat, elemen Leclanche menggunakan
elektrolit larutan Ammonium Klorida (NH4Cl).
Elemen Leclanche ini terdiri dari bejana kaca
yang berisi batang karbon (C) sebagai elektroda positif (+), batang seng (Zn) sebagai
elektroda negatif (-), larutan Ammonium Klorida (NH4Cl) sebagai elektrolitnya,
dan depolarisator terbuat dari Mangan Dioksida (MnO2) yang dicampur dengan
sebuk karbon (C) dalam bejana yang dibuat berpori.
Cara kerja elemen Leclanche ini adalah sebagai
berikut. Ion-ion yang ada dalam lempengan batang seng akan masuk ke dalam
larutan ammonium klorida (NH4Cl), akibatnya batang seng akan mejadi negatif
terhadap larutan Ammonium klorida, sedangkan Ammonium klorida (NH4Cl) terurai
menjadi ion NH4+ dan menembus bejana berpori menuju batang karbon serta memberikan
muatan positifnya pada batang karbon. Reaksi pengikatan hidrogen dengan MnO2
ini berlangsung kurang cepat sehingga lama kelamaan terjadi juga polarisasi.
GGL akan turun dari harga GGL semula (1,5 volt).
Elemen Leclanche basah ini merupakan cikal bakal
munculnya elemen kering Leclanche (baterai) seperti yang sering kita gunakan
saat ini.
Elemen
Kering (Elemen Leclanche Kering)
Elemen kering atau elemen Leclanche kering atau
lebih dikenal dengan istilah baterai merupakan sumber arus listrik yang banyak
digunakan. Hampir semua orang pernah menggunakan elemen ini. Misalnya untuk
mengaktifkan remote TV, HP, senter, dan lain sebagainya.
Sebenarnya elemen kering dibuat hanya dengan
mengganti elektrolit larutan ammonium klorida menjadi campuran pasta ammonium
klorida dengan serbuk kayu, tepung atau getah. Perhatikan gambar di bawah ini!
Elemen Leclanche kering terdiri dari sebuah
bejana seng (sekaligus sebagai kutub negatif), karton penyekat terhadap seng, elektrolit
yang berupa campuran pasta NH4C1 dengan serbuk kayu, tepung atau getah, batang
karbon (sebagai kutub positif). Cara kerja elemen Leclanche kering ini hampir
sama dengan elemen Leclanche basah. GGL yang dihasilkan oleh elemen kering ini
sebesar ± 1,5 V.
Demikian postingan Mafia Online tentang contoh
elemen primer, sedangkan untuk elemen sekunder akan Mafia Online posting pada
postingan selanjutnya.
0 Response to "Contoh Elemen Primer Sebagai Sumber Arus Listrik"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.