Mungkin kamu pernah melihat tayangan balap mobil atau
balap motor di televisi. Jika kamu perhatikan, sebelum acara balap dimulai,
semua pembalap berhenti (diam) di belakang garis start. Tetapi, begitu isyarat
(lampu start) menyala, para pembalap itu memacu mobil atau motornya bergerak
cepat meninggalkan tempat start.
Nah, ketika mobil balap berada di garis start, mobil balap dikatakan berada pada
posisi awal. Setelah mobil bergerak, posisi mobil balap berubah terhadap garis
start. Dengan demikian, untuk mengetahui posisi suatu titik diperlukan suatu
titik acuan. Apa itu titik acuan? Silahkan baca postingan “titik acuan suatu titik atau benda” untuk memahami definisi tentang titik acuan.
Pada umumnya, posisi suatu titik ditunjukkan dengan sebuah
koordinat. Sebuah koordinat memiliki titik acuan atau kerangka acuan.
Berdasarkan kerangka acuan, dapat digambarkan posisi suatu titik pada koordinat
tersebut.
Untuk memahami posisi suatu
titik pada koordinat, silahkan simak contoh ilustrasi pada peswat terbang
berikut ini.
“Pesawat terbang akan
mendarat di sebuah bandara. Pilot pesawat tersebut akan memberi laporan kepada
petugas penjaga menara kontrol. Pilot menginformasikan posisi pesawat terhadap
bandara, kecepatan pesawat, dan berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan
pendaratan. Posisi pesawat dapat ditunjukkan berdasarkan acuannya terhadap
menara kontrol. Misalnya, pesawat berada pada ketinggian 2.000 m dari menara
kontrol dan berjarak mendatar 3.000 m.”
Posisi pesawat terhadap
menara kontrol tersebut akan lebih mudah dipahami jika dinyatakan dalam sebuah
grafik. Salah satu grafik yang digunakan untuk menunjukkan posisi benda adalah
grafik kartesius. Jika titik (0,0) menunjukkan kedudukan menara kontrol maka
posisi pesawat pada jarak mendatar menunjukkan angka 3.000 m dan ketinggian
2.000 m. Kedudukan tersebut apabila dinyatakan dalam koordinat kartesius akan
tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Posisi pesawat terhadap menara kontrol |
Selain menggunakan grafik kartesius, posisi pesawat tersebut dapat pula
ditunjuk kan dengan menggunakan grafik koordinat polar (r , θ). Di mana r
adalah jarak suatu titik ke pusat koordinat dan θ adalah sudut dari sumbu X
positif dalam koordinat kartesius menuju titik dengan arah berlawanan dengan
arah jarum jam.
Hubungan antara koordinat kartesius dengan koordinat polar adalah:
x = r . cos θ
y = r . sin θ
r = √(x2 + y2)
tan θ = y/x
Untuk menunjukkan posisi pesawat dengan menggunakan koordinat
polar, perlu diketahui terlebih dahulu jarak pesawat ke menara kontrol. Jarak
pesawat ke menara kontrol dinyatakan:
r = √(x2 + y2)
misalnya untuk contoh di atas:
r = √(30002 + 20002)
r = 3.605,5 m
Adapun sudut yang dibentuk antara pesawat dengan menara kontrol
adalah:
tan θ = y/x
tan θ = 2000/3000
θ = 33,69°
Dengan demikian, posisi pesawat terbang jika dinyatakan dalam
koordinat polar adalah (3.605,5 m ; 33,69°). Posisi titik tersebut dapat ditunjukkan
dalam koordinat polar seperti gambar di bawah ini.
Koordinat polar posisi pesawat terhadap menara kontrol |
Posisi suatu benda selain dinyatakan dengan koordinat kartesius
dan koordinat polar, juga dapat dinyatakan dalam vektor satuan. Adapun
persamaan umum vektor posisi dalam koordinat kartesius dua dimensi adalah:
r = x i + y j
dengan besar vektor satuan i = 1 dan besar vektor satuan
j = 1.
Penulisan vektor satuan dinyatakan dengan huruf miring
dan huruf tebal. Misalnya vektor satuan yang searah sumbu X dinyatakan dengan i.
Vektor posisi suatu titik dalam dua dimensi juga dituliskan dengan cara yang
sama, misalnya r. Prinsip penulisan lambang tersebut tidak baku namun lazim
digunakan. Penulisan vektor juga dapat dilakukan dengan memberi tanda panah di
atas lambang vektor atau dengan memberikan harga mutlak pada lambang vektor
untuk melambangkan besar vektor.
Untuk memantapkan pemahaman kamu tentang vektor posisi,
koordinat kartesius dan koordinat polar, silahkan simakdan pahami contoh soal
berikut!
Contoh
Soal 1
Kedudukan suatu titik D ditunjukkan oleh koordinat
kartesius (3,6). Nyatakan koordinat titik tersebut dalam koordinat polar!
Penyelesaian:
Diketahui: D (3,6)
Ditanyakan: D (r , θ) = . . . ?
Jawab:
Kita cari terlebih dahulu jarak titik D terhadap pusat
koordinat, yakni:
r = √(x2 + y2)
r = √(32 + 62)
r = √(9 + 36)
r = √45
r = 3√5
Kemudian cari sudut dari sumbu X positif dalam koordinat (θ),
yakni:
tan θ = y/x
tan θ = 6/3
θ = 63,4°
Jadi, koordinat polarnya adalah (3√5, 63,4°).
Contoh
Soal 2
Titik H mempunyai kedudukan (4, 30°). Tentukan vektor
posisi titik tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: H (4,30°)
Ditanyakan: rH = . . . ?
Jawab:
Kita cari jarak sumbu x yakni:
x = r . cos θ
x = 4 . cos 30°
x = 4 . ½ √3
x = 2√3
Kemudian cari jarak sumbu y yakni:
y = r . sin θ
y = 4 . sin 30°
y = 4 . ½
y = 2
Jadi vektor posisi titik H adalah rH = 2√3 i
+ 2 j
Bagaimana? Mudah bukan? Untuk memantapkan pemahaman kamu
tentang materi ini, silahkan simak dan pahami soal di bawah ini. Kemudian
tuliskan hasilnya pada kolom komentar.
Soal
1
Kedudukan suatu benda ditunjukkan oleh koordinat
kartesius (5,-5). Nyatakan koordinat titik tersebut dalam koordinat polar!
Soal
2
Titik M mempunyai kedudukan (6,53°). Tentukan vektor
posisi titik tersebut!
0 Response to "Menentukan Posisi Benda pada Suatu Bidang"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.