Kita
akan menurunkan suatu transformasi koordinat yang menghubungkan kerangka acuan
inersial S dan S* yang memenuhi persyaratan prinsip relativitas khusus
Einstein. Oleh karena waktu merupakan besaran relatif maka kita perlu mencari
persamaan yang mengaitkan besaran waktu tersebut dari kerangka acuan S ke
kerangka acuan S*. Selain itu, kita perlu mencari juga persamaan transformasi
untuk x karena benda yang ditinjau
diasumsikan bergerak dalam arah sumbu x
seperti yang telah dilakukan dalam transformasi Galileo.
Coba
Anda perhatikan gambar di atas mengenai hubungan antara x dan x’ ialah
x’
= k(x-vt) . . . . . persamaan (1)
k
merupakan faktor pembanding yang tidak bergantung pada x atau t, tetapi dapat
merupakan fungsi dari u. Untuk menuliskan persamaan yang bersesuaian untuk x
dinyatakan dalam x’ dan t’. Oleh karena hukum fisika harus berbentuk sama,
hubungan ini pun harus memiliki konstanta kesebandingan yang sama. Dengan
demikian,
x
= k(x’-vt’) . . . . . persamaan (2)
t dan
t’ tidaklah sama. Ini dapat kita lihat dengan cara mensubtitusikan x’ yang
diperoleh dari persamaan x’ = k(x-vt) ke
persamaan x = k(x’-vt’) Kita akan memperoleh
persamaan yang baru, yaitu
x
= k2(x-vt) + kvt’ . . . . . persamaan (3)
Maka
dari sini kita dapat memperoleh persamaan
Persamaan
(1), (2), dan (4) merupakan tranformasi koordinat yang dimiliki postulat
relativitas Einstein.
Harga k
dapat diperoleh pada saat t = 0, titik asal kedua kerangka S dan S* berada pada
tempat yang sama. Maka t’ = 0 juga. Masing-masing pengamat melakukan pengukuran
kelajuan cahaya yang memancar dari titik itu. Kedua pengamat harus mendapatkan
kelajuan yang sama, yaitu c. Berarti dalam kerangka S.
x
= c.t . . . . . persamaan (5)
sedangkan
dalam kerangka S*
x’
= c.t’ . . . . . persamaan (6)
Coba
Anda subtitusikan x’ dari persamaan (1) dan t’ dari persamaan (4) sehingga Anda
dapat memperoleh persamaan baru yaitu
Persamaan
tersebut dapat disusun kembali agar memperoleh x
Rumusan
untuk x ini akan sama dengan yang
dihasilkan oleh persamaan x = c.t.
Jadi,
Sehingga
akan diperoleh persamaan
Dengan
memasukkan k dalam persamaan (1) dan persamaan (4) Anda memperoleh persamaan transformasi
lengkap dari pengukuran suatu kejadian dalam S terhadap pengukuran yang sesuai
dilakukan dalam S*, memenuhi persamaan:
atau
Selanjutnya,
akan ditinjau gerak relatif kerangka acuan S terhadap kerangka acuan S*.
Kerangka acuan S* yang semula bergerak ke arah sumbu x positif dengan kecepatan
tetap v menjadi diam. Sementara itu,
kerangka acuan S yang semula diam, sekarang bergerak ke arah sumbu x negatif sehingga kecepatan relatifnya
adalah –v. Transformasi koordinat
untuk gerak relatif ini mirip dengan transformasi koordinat persamaan (10),
persamaan (12), persamaan (13) dan persamaan (14). Karena kedua gerak relatif
di atas setara. Perbedaannya hanyalah arah kecepatan relatif masing-masing
kerangka acuan tersebut yaitu dari v menjadi –v. Jadi, transformasi
koordinatnya menjadi:
atau
Transformasi
koordinat ini dikenal dengan nama transformasi Lorentz. Nama ini di ambil untuk
menghormati Hendrik Anton Lorentz seorang pakar fisika yang berkebangsaan Belanda.
Persamaan-persamaan ini kali pertama diusulkan dalam bentuk yang sedikit
berbeda oleh Lorentz pada 1904. Ia mengajukan persamaan-persamaan ini untuk menjelaskan
hasil nol dalam percobaan Michelson-Morley dan untuk membuat
persamaan-persamaan ini Maxwell mengambil bentuk yang sama untuk semua kerangka
acuan inersial. Setahun kemudian, Einstein menurunkan persamaan-persamaan ini
secara independen berdasarkan pada teori relativitas.
0 Response to "Transformasi Lorentz"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.