Pernahkah kalian mengamati sebuah sendok dari
bahan logam yang digunkan untuk mengaduk teh panas untuk melarutkan gula pasir?
Tentu kalian sering mengamatinya bahkan mencobanya sendiri. Sendok besi tersebut
akan menjadi lebih panas dari sebelumnya. Lebih panas ini berarti suhunya naik.
Contoh ini membuktikan bahwa panas atau kalor dapat mengubah suhu zat. Pengaruh
kalor ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya memasak air,
menggoreng makanan, dan mengelas besi.
Memasak air memerlukan kalor Sumber: Wikipedia |
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini
dipengaruhi oleh massa benda m, kenaikan suhu Δt dan jenis zat (silahkan baca
dulu pengertian kalor). Jenis zat
diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c (silahkan
baca juga pengertian kalor jenis).
Hubungan antara kalor yang diperlukan, massa zat, kenaikan suhu dan kalor jenis
dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = m c
ΔT
dengan:
Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J
atau kal)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg°C)
ΔT = perubahan suhu (°C)
Berdasarkan rumus di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kalor untuk menaikkan suhu zat sebanding lurus dengan kenaikan suhunya.
Semakin banyak kalor yang diperlukan maka suhu zat tersebut makin tinggi. Begitu
juga sebaliknya, semakin sedikit kalor yang diberikan untuk menaikan suhu zat
tersebut maka kenaikan suhunya makin sedikit juga.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang
pengaruh atau hubungan antara kalor dengan suhu zat, silahkan simak contoh soal
di bawah ini. Setelah memahami contohnya silahkan coba soal latihannya dan
tulis di kolom komentar hasilnya.
Contoh
Soal
Batang logam bermassa 4 kg memiliki suhu 25°C. Untuk
menaikkan suhunya menjadi 75°C dibutuhkan kalor sebesar 5.104 kal.
Jika kalor yang dibutuhkan 105 kal, maka berapakah kenaikan suhunya?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 4 kg = 4000 gr
ΔT1 = 75°C - 25°C = 50°C
Q1 = 5.104 kal
Q2 = 105 kal
Ditanyakan: ΔT2 = ?
Jawab:
Cara I
dengan rumus:
Kalor jenis benda dapat ditentukan dari keadaan
pertama.
Q1 = m c ΔT1
5.104 kal = 4000 gr . c . 50°C
c = 0,25 kal/gr°C
Berarti kenaikan suhu logam ΔT2 jika
diberikan kalor sebesar Q2:
Q2 = m c ΔT2
105 kal = 4000 gr. 0,25 kal/gr°C . ΔT2
ΔT2 = (105/1000)°C
ΔT2 = 100°C
Cara II
dengan perbandingan:
Kalor untuk menaikkan suhu sebanding dengan
kenaikan suhunya.
Q ~ ΔT
berarti dapat diperoleh:
Q2/Q1 = ΔT2/ΔT1
105 kal/5.104 kal = ΔT2/50°C
2 = ΔT2/50°C
ΔT2 = 2 . 50°C
ΔT2 = 100°C
Jadi kenaikan suhu logam setelah diberikan kalor
sebesar 105 kal adalah 100°C.
Soal
Latihan:
Zat cair A bermassa 400 gr diberikan kalor
sebesar 2.104 kal dan zat cair B bermassa 200 gr diberikan kalor
sebesar 1,5.104 kal. Jika kedua zat cair itu sejenis maka berapakah
perbandingan perubahan suhunya?
0 Response to "Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Zat"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.