Pembiasan
Cahaya Pada Lensa Cembung => Tahukah Anda lup? Lup atau sering
disebut sebagai kaca pembesar merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang ukurannya kecil. Benda yang ditemukan oleh seorang
dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham ini, banyak kita temui di
dalam labolatorium IPA atau fisika. Lup yang sering kita lihat pada film kartun
detektif conan merupakan sebuah lensa cembung. Bagaimana lup mampu memperbesar
bayangan benda?
Sebelum Anda mengetahui bagaimana cara kerja
lup, Anda harus terlebih dahulu paham dengan pembiasan cahaya pada lensa
cembung. Jika seberkas cahaya menuju permukaan lensa cembung maka cahaya
tersebut akan diteruskan dengan cara dibiaskan terlebih dahulu pada lensa. Kita
ketahui bahwa lensa cembung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar-sinar yang
dibiakan pada satu titik). Ada tiga buah jalannya sinar-sinar istimewa pada
lensa cembung yakni sebagai berikut.
1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama
akan dibiaskan melalui titik fokus F1 lensa, seperti gambar di bawah ini.
2. Sinar yang datang melalui titik fokus F2 akan
dibiaskan sejajar dengan sumbu utama seperti gambar di bawah ini.
3. Sinar yang datang dari pusat optik atau pusat
kelengkungan lensa tidak akan mengalami pembiasan, seperti gambar di bawah ini.
Dengan memanfaatkan ketiga sinar istimewa
tesebut maka kita akan mampu menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung
serta mengatahui sifat-sifatnya. Untuk memudahkan pembentukan bayangan pada
lensa cembung, maka ruang di depan dan dibelakang lensa cembung dibagi menjadi
beberapa bagian seperti gambar di bawah ini.
Jika diperhatikan gambar di atas maka kita akan
dapat melihat pada sebuah lensa terdapat dua titik fokus yaitu disebelah kiri
lensa (F2) dan sebelah kanan lensa (F1). Selain itu, pada lensa cembung, ruang
benda juga dibagi menjadi empat bagian yakni ruang benda I yang berada antara pusat optik dengan fokus lensa F2,
ruang benda II yang berada antara fokus
lensa F2 dengan pusat kelengkungan lensa 2F2, ruang benda III yang berada di luar dari pusat kelengkungan lensa 2F2,
dan ruang benda IV yang berada di belakang
lensa. Bayangan benda juga dibagi menjadi empat bagian yang dimulai dari belakang
lensa.
Untuk menggambarkan bayangan yang dihasilkan
oleh lensa cembung dapat dilakuakan dengan cara melukis dua buah sinar istimewa
pada lensa cembung, di mana sinar selalu datang dari permukaan lensa dan
dibiarkan ke belakang lensa. Dari dua sinar istimewa tersebut akan didapatkan perpotongan
sinar bias di suatu titik (kecuali benda berada di titik fokus, kenapa? Nanti akan temukan jawabannya pada postingan berikutnya), maka perpotongan
sinar bias tersebut merupakan letak bayangan benda. Jika perpotongan sinar bias
didapat dari perpanjangan sinar bias, maka sifat bayangannya maya dan
dilukiskan dengan garis putus-putus. Berikut gambar salah satu contoh
pembentukan banyangan dari lensa cembung.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara
menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung, silahkan baca postingan Mafia
Online berikutnya yang berjudul “Cara Menggambar Pembentukan Bayangan Pada
Lensa Cembung”.
Demikian postingan Mafia Online tentang pembiasan cahaya pada lensa cembung. Mohon maaf jika ada kata yang salah dalam postingan ini. Salam
Mafia => Kita pasti bisa.
0 Response to "Pembiasan Cahaya Pada Lensa Cembung"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.