Apabila
dua jenis larutan yang berbeda kemolarannya dipisahkan oleh suatu membran
semipermeabel, apa yang terjadi? Coba Anda perhatikan gambar di bawah ini!
Pada
gambar terlihat adanya aliran molekul-molekul pelarut dari larutan yang lebih
encer ke dalam larutan yang lebih pekat. Membran semipermeabel adalah membran
yang hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul pelarut, tetapi tidak dapat
dilewati oleh molekul-molekul zat terlarut. Proses merembesnya pelarut ke dalam
larutan atau dari larutan yang lebih encer, ke dalam larutan yang lebih pekat melalui
membran semipermeabel disebut osmosis (gambar a).
Akibat
aliran molekul pelarut ke larutan yang lebih pekat, maka terjadi perbedaan
tekanan pada membran, hal ini menyebabkan ketinggian larutan yang lebih pekat
naik (gambar b). Untuk mencegah osmosis ini, harus diberikan suatu tekanan pada
permukaan larutan. Tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut
dari pelarut murni menuju larutan disebut tekanan osmosis. Contoh tekanan
osmosis sukrosa pada berbagai suhu diberikan pada tabel berikut ini. Tekanan
osmosis larutan 1 % sukrosa pada berbagai suhu.
Harga
tekanan osmosis hanya tergantung pada molaritas dan bukan pada jenis partikel
zat terlarut sehingga tekanan osmosis termasuk ke dalam sifat koligatif larutan. Menurut Van’t Hoff, tekanan osmosis larutan-larutan encer dapat
ditentukan dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu
dapat
pula dituliskan dengan
dengan
π= tekanan osmosis (atm)
V =
volume larutan (L)
n =
jumlah mol zat terlarut (mol)
T =
suhu larutan (K)
R =
tetapan gas = (0,08205 L.atm/mol.K)
Jika n/V
dinyatakan sebagai molaritas larutan (M), maka persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai berikut.
Peristiwa
osmosis dapat dicegah dengan memberi tekanan pada permukaan larutan. Tekanan
yang diperlukan untuk mencegah terjadinya osmosis ini disebut tekanan osmotik.
Tekanan osmotik bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat
terlarut. Menurut Van’t Hoof, tekanan osmotik larutan encer dapat dihitung
dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal.
Contoh Soal 1
Berapa
tekanan osmosis larutan urea yang dibuat dengan melarutkan 6 gram urea dalam
100 mL air pada suhu 27 °C?
Jawab:
Diketahui:
massa
urea = 6 gr
V air =
100 mL = 0,1 L
T = 27
°C = 300 K
Mr Urea
= 60 gr/mol
Ditanyakan:
π = ?
Penyelesaian:
mol
urea = massa/Mr
mol
urea = 6 gr/(60 gr/mol)
mol
urea = 0,1 mol
π =
nRT/V
π = 0,1
mol. 0,08205 L.atm/mol.K.300K/0,1 L
π =
24,615 atm
Jadi,
tekanan osmosis larutan urea adalah 24,615 atm.
Contoh Soal 2
Larutkan
2 gram zat B dalam 500 mL larutan yang mempunyai tekanan osmosis 25 atm pada
suhu 25 °C. Tentukan massa molekul relatif zat B tersebut.
Jawab:
Diketahui:
π = 25
atm
V = 500
mL = 0,5 L
R =
0,08205 L.atm/mol.K
T = 25
°C = 298 K
massa
zat B = 2 gr
Ditanyakan: Mr B =
?
Penyelesaian:
π = MRT
25 atm
= M. 0,08205 L.atm/mol.K. 298 K
M = 1,022
mol/L
M = n/V
1,022
mol/L = n/0,5 L
n = 1,022
mol/L.0,5 L
n = 0,511
mol
n =
massa B/Mr.B
0,511
mol = 2 gr/Mr.B
Mr.B =
2 gr/0,511 mol
Mr.B =
3,91 gram/mol
Jadi,
massa molekul relatif zat B adalah 3,91 gram/mol
0 Response to "Tekanan Osmosis Larutan"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.