Rumus Dalil Stewart dan Contoh Soalnya

Pada postingan sebelumnya sudah disinggung bahwa dengan mengkombinasikan dalil proyeksi segitiga lancip dan dalil proyeksi segitiga tumpul akan menemukan dalil baru yakni dalil Stewart. Bagaimana dalil Stewart itu?

Sekarang perhatikan gambar berikut di bawah ini.

segitiga lancip dan segitiga tumpul

Gambar di atas merupakan gambar kombinasi antara segitiga lancip ACD dan segitiga tumpul BCD. Dapatkah Anda menentukan panjang CD tanpa harus menggunakan aturan cosinus?

Untuk menentukan panjang CD dapat digunakan dalil Stewart. Dalil stewart akan anda dapatkan jika sudah paham dengan dalil proyeksi segitiga lancip dan dalil segitiga tumpul. Jika pada segitiga ABC di atas kita tarik garis tegak lurus dari titik C ke garis AB maka gambar segitiganya akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Segitiga lancip dan tumpul yang sudah diproyeksikan


Sekarang perhatikan segitiga lancip ACD. Jika kita proyeksikan garis AC pada AD maka panjang proyeksinya adalah garis AE sedangkan sisa garis AD yang tidak kena proyeksi adalah DE. Dari hasil proyeksi itu nanti akan ketemu dalil proyeksi segitiga lancip sebagai beriukut:
AC2 = CD2 + AD2 – 2AD.DE  . . . . . (persamaan 1)

Sekarang perhatikan segitiga tumpul BCD. Jika kita proyeksikan garis BD maka panjang proyeksinya adalah BE dengan tambahan panjang proyeksi adalah DE. Dari hasil proyeksi itu nanti akan ketemu dalil proyeksi segitiga tumpul sebagai beriukut:
BC2 = CD2 + BD2 + 2BD.DE . . . . . (persamaan 2)

Kalikan persamaan 1 dengan BD dan kalikan persamaan 2 dengan AD, maka akan diperoleh persamaan:
BD.AC2 = BD.CD2 + BD.AD2 – 2BD.AD.DE
AD.BC2 = AD.CD2 + AD.BD2 + 2BD.AD.DE
Jumlahkan kedua persamaan di atas yang sudah dikalikan dengan BD dan AD, maka akan menjadi:
BD.AC2 + AD.BC2 = BD.CD2 + AD.CD2 + BD.AD2 + AD.BD2
BD.AC2 + AD.BC2 = (AD+BD)CD2 + BD.AD2 + AD.BD2
BD.AC2 + AD.BC2 = (AD+BD)CD2 + (AD+BD)AD.BD
Ingat dalam hal ini AD+BD = AB, maka persamaannya menjadi:
BD.AC2 + AD.BC2 = AB.CD2 + AB.AD.BD
BD.AC2 + AD.BC2 – AB.AD.BD = AB.CD2 atau
AB.CD2 = BD.AC2 + AD.BC2 – AB.AD.BD

Nah rumus AB.CD2 = BD.AC2 + AD.BC2 – AB.AD.BD itu disebut dengan dalil Stewart.

Oke, untuk memantapkan pemahaman Anda tentang dalil Stewart, silahkan simak contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini.
contoh soal dalil stewart
Jika AB = 10 cm, CB = 12 cm, AC = 6 cm, dan DB = 7 cm, maka berapakah panjang CD?

Penyelesaian:
Cari panjang AD terlebih dahulu yakni:
AD = AB – BD
AD = 10 cm – 7 cm
AD = 3 cm

Dengan menggunakan dalil Stewart maka:
AB.CD2 = BD.AC2 + AD.BC2 – AB.AD.BD
10 . CD2 = 7 . 62 + 3 . 122 – 10 . 3 . 7
10 . CD2 = 7 . 36 + 3 . 144 – 10 . 3 . 7
10 . CD2 = 252 + 432 – 210
10 . CD2 = 474
CD2 = 47,4
CD = √47,4
CD = 6,9 cm
Jadi, panjang CD adalah 6,9 cm

Soal Latihan
Perhatikan gambar di bawah ini.
latihan soal dalil stewart
Jika panjang sisi-sisi pada jajargenjang BCDE adalah CD = 4 cm dan DE = 9 cm. Sedangkan panjang AB = 6 cm dan AC = 8 cm, maka hitunglah diagonal CE?

Demikian postingan Mafia Online tentang rumus atau dalil Stewart dan contoh soalnya. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan ini. Salam Mafia => Kita pasti bisa.
TOLONG DIBAGIKAN YA :

1 Response to "Rumus Dalil Stewart dan Contoh Soalnya"

  1. Jawabannya soal CE = 12,81 cm bukan ya? Mohon koreksi nya terima kasih

    BalasHapus

Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.