Mungkin Anda pernah membuat teh manis dan
terlalu panas. Agar bisa diminum maka harus didinginkan terlebih dahulu. Untuk
mendinginkan cukup menambahkan air dingin atau es kedalam teh tersebut. Kejadian
menurunkan suhu zat yang suhunya tinggi dengan cara mencampurkan zat yang
suhunya rendah ternyata sangat sesuai dengan konsep fisika.
Setiap dua benda atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan
maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda
yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga mencapai keseimbangan yaitu
suhunya sama. Dalam sistem terisolasi, pelepasan dan penyerapan kalor ini
besarnya imbang. Sejumlah kalor yang hilang dari zat yang bersuhu tinggi sama
dengan kalor yang didapat oleh zat yang suhunya lebih rendah. Kalor yang
dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi. Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat
dituliskan sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
Persamaan tersebut berlaku pada pertukaran
kalor, yang selanjutnya disebut Asas Black. Hal ini sebagai penghargaan bagi
seorang ilmuwan dari Inggris bernama Joseph Black (1728 - 1799). Pertukaran
energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri. Untuk melakukan
pengukuran kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat digunakan
kalorimeter. Salah satu kegunaan yang penting dari kalorimeter yakni untuk mengukur
kalor jenis suatu zat.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang hukum
kekekalan energi untuk kalor, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh
Soal 1
50 gr air dengan suhu 20°C dicampur dengan 100
gr air teh bersuhu 80°C. Berapakah suhu akhir campuran setelah terjadi
kesetimbangan termal?
Penyelesaian:
mair = 50 gr
Tair = 20°C
mteh = 100 gr
Tteh = 80°C
Qlepas = Qterima
mteh.cteh.ΔT = mair.cair.ΔT
karena kalor jenis air sama dengan kalor jenis
air teh maka persamaannya menjadi:
mteh.(Tteh – T) = mair.(T
– Tair)
100.(80 – T) = 50(T – 20)
8000 – 100T = 50T – 1000
9000 = 150T
T = 9000/150
T = 60°C
Contoh
Soal 2
Air bermassa 300 gr dengan suhu 4 °C dicelupkan besi 2000 gr
dengan suhu 90 °C. Jika kalor jenis air = 1,0 kal/gr°C dan kalor jenis besi =
0,10 kal/gr°C, maka tentukan suhu kesetimbangannya!
Penyelesaian:
mair = 300 gr
Tair = 4°C
cair = 1,0 kal/gr°C
mbesi = 2000 gr
Tbesi = 90°C
cbesi = 0,10 kal/gr°C
Qlepas = Qterima
mbesi.cbesi.ΔT = mair.cair.ΔT
2000.0,1.(90 – T) = 300.1,0.(T – 4)
18000 – 200T = 300T – 1200
19200 = 500T
T = 19200/500
T = 38,4°C
Contoh
Soal 3
Dalam gelas berisi 200 cc air 40 °C kemudian
dimasukkan 40 gram es – 10 °C. Jika kapasitas kalor gelas = 20 kal/°C, kalor
jenis air = 1 kal/gr°C, kalor jenis es =
0,5 kal/gr°C, dan kalor lebur es = 80 kal/gr, maka berapakah suhu seimbangnya?
Penyelesaian:
mair = 200 gr
Tair = 40 °C
Cgelas = 20 kal/°C
Tgelas = Tair
mes = 40 gr
cair = 1 kal/gr°C
ces = 0,5 kal/gr°C
Tes = – 10 °C
Les = 80 kal/gr
Dari massa dan suhu air dibandingkan dengan
massa dan suhu es dapat diprediksikan bahwa suhu akhir campuran akan melebihi 0
°C. Pada proses tersebut kalor yang diterima sebagai berikut.
Qterima = mes.ces.ΔT
+ mes.Les + mes.cair.ΔT
Qterima = 40.0,5.10 + 40.80 + 40.1.(T
– 0)
Qterima = 200 + 3200 + 40T
Qterima = 3400 + 40T
Sedangkan kalor yang dilepaskan sebagai berikut.
Qlepas = Cgelas.ΔT + mair.cair
ΔT
Qlepas = 20.(40 – T) + 200.1.(40 – T)
Qlepas = 800 – 20T + 8000 – 200T
Qlepas = 8800 – 220T
Pada proses tersebut berlaku azas Black sebagai
berikut.
Qterima = Qlepas
3400 + 40T = 8800 – 220T
40T + 220T= 8800 – 3400
260T = 5400
T = 20,8°C
0 Response to "Azas Black (Hukum Kekekalan Energi Untuk Kalor)"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.