Mungkin Anda pernah merapikan pakaian dengan
menggunakan setrika listrik. Pada saat merapikan pakaian dengan setrika, kita
sebenarnya memanfaatkan perubahan bentuk energi yaitu energi listrik menjadi
energi kalor. Contoh lain yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi
energi kalor yakni kompor listrik, dispenser, dan rice cooker. Seperti yang kita ketahui bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan tetapi dapat berubah bentuk yang dikenal
dengan istilah kekekalan energi. Pernyataan ini merupakan hukum kekekalan
energi secara umum. Kita juga ketahui bahwa kalor merupakan salah satu bentuk
energi berarti harus juga memenuhi kekekalan energi.
Setrika listrik mampu mengubah energi listrik menjadi kalor |
Dengan menggunakan konsep energi listrik maka kita
akan bisa mencari beberapa suhu akhir dari suatu pemanas jika dihubungkan
dengan listrik. Silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh
Soal 1
Sebuah kompor listrik yang dayanya 500 watt dan daya
gunanya 40% digunakan untuk memanaskan 1 liter air yang suhu awalnya 20 °C.
Jika kalor jenis air adalah
4200 J/kg°C, maka berapakah suhu air setelah ¼
jam?
Penyelesaian:
P = 500 W
T0 = 20°C
V = 1 L = 1000 cm3
c = 4200 J/kg°C
t = ¼ jam = 15 menit = 900 s
ρ = 1 gr/cm2
Cari terlebih dahulu massa air dengan
menggunakan konsep massa jenis air yakni:
m = ρ.V
m = 1 gr/cm3 . 1000 cm3
m = 1000 gr = 1 kg
Pada pemanasan air dengan kompor listrik ini
terjadi perubahan energi listrik menjadi kalor. Karena daya gunanya 40% maka
dapat berlaku:
Q = 40% W
m . c . Δt = 0,4 . P . t
1. 4200 . (T – 20) = 0,4 . 500 . 900
4200T – 84000 = 180000
4200T = 180000 + 84000
4200T = 264000
T = 62,9°C
Contoh
Soal 2
Elemen pemanas sebuah kompor listrik 110 V
mempunyai hambatan 20 Ω. Jika kompor ini digunakan untuk memanaskan 1 kg air
bersuhu 20 °C selama 7 menit dan dipasang pada tegangan 110 volt, maka tentukan
suhu akhir air (kalor jenis air 4200 J/kg°C)!
Penyelesaian:
V = 110 volt
R = 20 Ω
T0 = 20°C
m = 1 kg
t = 7 menit = 420 s
c = 4200 J/kg°C
Pada elemen pemanas pada kompor listrik ini
terjadi perubahan energi listrik menjadi kalor, maka dapat berlaku:
Q = W
m . c . Δt = (V2/R) . t
1. 4200 . (T – 20) = (1102/20) . 420
4200T – 84000 = 254100
4200T = 254100 + 84000
4200T = 338100
T = 80,5°C
Contoh
Soal 3
Sepotong tembaga dijatuhkan dari ketinggian 490
meter di atas lantai. Kalor yang terjadi pada proses tumbukan dengan lantai 60%
-nya diserap oleh tembaga untuk menaikkan suhunya. Jika kalor jenis tembaga = 390
J/kg°C, percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka berapakah kenaikan suhu
tembaga?
Penyelesaian:
h = 490 m
c = 390 J/kg°C
g = 10 m/s2
Energi potensial yang dimiliki oleh sepotong
tembaga diubah menjadi kalor. Karena 60% energi potensial tersebut diserap oleh
tembaga maka berlaku:
Q = 60% Ep
m . c . Δt = 0,6 . m . g . h
c . Δt = 0,6 . g . h
390 . Δt = 0,6 . 10 . 490
390Δt = 2940
Δt = 7,5 °C
0 Response to "Hukum Kekekalan Energi Secara Umum Dengan Kalor"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.