Pada
postingan sebelumnya sudah membahas mengenai listrik statis. Dalam pembahasan
listrik statis dijelaskan bahwa salah satu penomena alam yang merupakan contoh
listrik statis adalah petir (halilintar). Dalam postingan tersebut juga sudah
disinggung mengenai petir dan proses terjadinya petir secara sederhana serta
cara menangkal bahaya petir.
Petir
(halilintar) merupakan peristiwa loncatan bunga api dari langit menuju
permukaan bumi. Petir (halilintar) merupakan peristiwa alami melocatnya
muatan-muatan listrik dari awan ke permukaan bumi karena perbedaan potensial listrik
antara awan dan permukaan bumi. Syarat utama terjadinya locatan muatan elektron
di awan di mulai dari pergerakan angin ke atas di dalam awan cumulus dengan kecepatan
mencapai 150 km/jam. Di dalam awan, uap air berkondensasi menjadi partikel air
yang lebih kecil lagi namun partikelnya lebih stabil. Bila ketinggian awan
cumulus tersebut cukup tinggi, maka pergerakan angin di dalam awan tersebut
dapat mempunyai dibawah 0 derajat celcius.
Hal
ini menyebabkan partikel air di dalam awan membeku, membentuk partikel es.
Melalui proses resublimasi, berubahlah fisik partikel air ini. Sejalan dengan
waktu, bergabunglah beberapa partikel es menjadi partikel kumpulan es yang
besar dan berat. Partikel salju ini akan jatuh karena daya gravitasi atas
beratnya sendiri ke permukaan bumi. Pada stadium ini, terpecah beberapa kristal
es yang lebih kecil dan ringan dari kumpulan kumpulan es yang lebih berat.
Perpecahan ini memecah juga struktur elektron di dalamnya.
Hal
ini mengakibatkan kumpulan es yang lebih berat akan jatuh ke lapisan awan
dibawahnya dan kumpulan ini mempunyai muatan negatif. Sedangkan partikel es
yang terpisah dari kumpulan es berat, akan tertiup angin di dalam awan ke arah
lapisan atas awan. Hal ini menjadikan lapisan awan dibagian atas mempunyai
muatan positif. Pristiwa ini mengakibatkan terkutubnya listrik di awan atas 2
kutub berbeda (positif bagian atas awan dan negatif di bagian bawah muatan
awan).
Di
dalam awan bagian atas terjadi masa angin yang meniup ke arah bawah, membentuk
kanal saluran angin yang bermuatan
negatif. Muatan angin negatif dari bagian atas awan akan dipengaruhi muatan negatif
bagian bawah awan yang lebih kuat. Hukum Coulomb akan berlaku di sini, yang
menyatakan apabila muatan yang sama (positif dan positif atau negatif dan negatif)
saling bertabrakan, maka akan terjadi gaya tolak menolak di antara keduanya dan
pada saat yang sama terjadi gaya tarik menarik antara muatan yang berbeda (positf
dan negatif). Selanjutnya, bagian bawah awan akan mencair menjadi partikel air,
dengan bermuatan positif, meninggalkan bagian bawah awan yang bermuatan negatif.
Petir
(halilintar) merupakan usaha alami untuk menetralkan muatan listrik yang
dimiliki oleh awan. Untuk terciptanya loncatan listrik petir dari awan ke
permukaan tanah, kedua lokasi harus mempunyai perbedaan tegangan listrik hingga
sebesar 10 juta volt. Udara mempunyai kemampuan mentransfer listrik bila
listrik tersebut mempunyai tegangan sebesar 3 juta volt setiap meternya. Nilai
ini akan berkurang bila kelembaban udara meningkat.
Dalam
kenyataannya, dalam meningkatnya, tapi hanya mencapai sekitar 200 ribu volt per
meter. Nilai ini jauh dibawah kemampuan transfer listrik melalui udara.
Penelitan sekarang ini menemukan bahwa walaupun kemampuan transfer listrik
udara hanya 200.000 volt per meter, sebelumnya udara telah beraksi melalui
proses ionisasi menjadi lebih bersifat penghantar listrik. Sebelum petir
tercipta, telah terbentuk di udara sebuah jalur elektron karena proses ionisasi
antara udara dengan elektron.
Jalur
ionisasi kanal di udara tersebut menyerupai bentuk anak tangga (zig-zag ), yang
menghubungkan anatara awan dan permukaan tanah. Bentuk zig-zag terjadi karena
ionisasi terjadi bervariasi disetiap lapisan udara, dari meter ke meter
berikutnya. Setelah terjadi jalur konduktor di udara, petir dapat terjadi cukup
dengan perbedaan tegangan sebesar 250 ribu elektronvolt antara awan ke awan
atau awan ke permukaan tanah. Sesaat sebelum terjadinya petir, terbentuk di
permukaan tanah sebuah (atau lebih) jalur penerima tegangan. Jalur penerima
tegangan ini biasanya tercipta di pucuk bentuk yang form runcing diatas
permukaan tanah (seperti: pucuk pohon, pucuk bangunan tinggi, menara dan sebagainya),
yang biasanya mempunyai ketinggian yang paling tinggi dengan kondisi
sekelilingnya.
Biasanya
(meskipun tidak selalu) terbentuk bersamaan antara jalur ionisasi elektron
dengan jalur penerima tegangan di atas permukaan tanah. Jalur kanal ini
diketahui mempunyai radius dimensi sebesar 12 mm, yang nantinya menjadi jalur
utama petir. Jalur ini nantinya akan sangat terang pada saat terjadinya petir. Cahaya terang petir
disebabkan karena terbentuknya proses plasma dalam jalur kanal tersebut.
Suara
gemuruh petir merupakan hasil dari pemanasan udara yang ada di dalam jalur utama
petir oleh loncatan listrik. Diketahui udara di dalam kanal dipanaskan hingga
suhu 30.000 °C. Pemanasan dalam waktu tiba-tiba dengan suhu sedemikian tinggi
membuat suara ledakan gemuruh di dalamnya. Karena kecepatan cahaya (3 x 108
m/s), lebih cepat daripada kecepatan suara (332 m/s), kita melihat cahaya
petir dahulu, baru kemudian disusul suara gemuruhnya. Dari sini kita bisa
memperkirakan, jarak terjadinya petir dengan tempat kita berdiri dengan
menghitung waktu antara terjadinya cahaya petir dengan suara gemuruh. Misalnya
kamu melihat kilatan petir, 5 detik kemudian terdengar suara gemuruhnya. Berapakah
jarak sumber petir tersebut dari tempat kamu berdiri?
Dengan
menggunkan konsep cepat rambat gelombang bunyi kita dapat hitung berapa jarak sumber
petir tersebut dari tempat kamu berdiri. Kita asumsikan suhu di langit mencapai
0° C, sehingga cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah sebesar 332 m/s. Dengan
menggunakan rumus cepat rambat gelombang bunyi yakni:
v
= s/t
maka:
s
= vt,
s
= (332 m/s) x 5 s
s
= 1660 m
s
=1,66 km
Jadi sumber
petir tersbut berada pada jarak 1660 m dari sumber pengamat berdiri.
0 Response to "Proses terjadinya petir"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.