Sebelumnya
kamu telah mempelajari bahwa sebenarnya semua zat yang kita lihat dalam
kehidupan kita sehari-hari sebenarnya merupakan kumpulan dari partikel-partikel
yang sangat kecil. Dapatkah kamu membayangkan apakah yang sebenarnya terjadi
jika sepotong besi dibentuk menjadi pisau, parang, dan peralatan lainnya?
Seorang “pandai besi” tentu akan memanaskannya terlebih dahulu.
Agar
mudah dibentuk, partikel penyusun unsur besi yang teratur susunannya dalam
wujud padat haruslah dipanaskan terlebih dahulu agar partikel-partikel tersebut
menjadi relatif tidak beraturan dan ikatan antar sesamanya lemah sehingga tiap partikel
bisa berpindah tempat. Dalam keadaan demikian maka besi menjadi lebih mudah
dibentuk menjadi sesuatu yang diinginkan. Disebut apakah partikel terkecil
penyusun unsur besi? Partikel terkecil tersebut dinamakan atom besi. Jadi unsur
besi tersusun dari atom besi. Unsur lain, misalnya emas, juga tersusun dari
atom-atom emas. Atom penyusun emas mempunyai sifat yang berbeda dengan atom
penyusun besi. Demikian pula untuk unsur-unsur lainnya seperti karbon dan
silikon.
Atom-atom
berukuran sangat kecil. Setiap atom mempunyai diameter sekitar 0,1 nanometer
atau 0,1 x 10-9 meter. Sangat kecil bukan? Jumlah atom yang terdapat
pada kepala jarum adalah sekitar 1.000.000.000.000.000 atau 1015
atom. Begitu banyak. Kita tidak dapat melihat secara langsung atom-atom ini,
tetapi dengan mikroskop elektron, maka gambaran kasar atom-atom ini dapat
dilihat.
Sejak
zaman Yunani kuno, para filosof telah memikirkan bagaimana materi itu tersusun.
Pemikiran mereka bertolak dari pembelahan materi. Jika suatu materi dipecah
menjadi butiran kecil, dan butiran itu dipecah lagi menjadi semakin halus, maka
jika materi itu dibelah terus menerus, apakah yang terjadi? Menurut ahli filsafat
Yunani Leukippos dan Deumokritus yang hidup pada abad ke-4 sebelum Masehi (400
– 370 SM) pembelahan materi bersifat tidak sinambung, artinya pembelahan akan
berakhir pada partikel terkecil yang tidak dapat dibelah lagi. Partikel
terkecil yang tak dapat dibelah lagi ini disebut atom, dari istilah atomos yang
artinya tak dapat dibelah.
Pada
masa itu terdapat pendapat lain yang dikemukakan oleh Aristoteles (384 – 332
SM) yaitu bahwa pembelahan materi bersifat sinambung, artinya materi dapat
dibagi terus-menerus tanpa batas. Pada saat itu pendapat Aristoteles lebih
banyak mendapat dukungan sedangkan pendapat Leukippos dan Deumokritus semakin
dilupakan. Pada abad ke-18 ternyata banyak ahli kimia yang dapat menerima
pendapat Leukippos dan Deumokritus. Pada tahun 1803, John Dalton, seorang guru
sekolah dari Inggris yang ahli dalam bidang fisika dan kimia, mengajukan suatu
teori yang menyatakan bahwa materi terdiri atas atom-atom. Teori atom Dalton
ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1)
Setiap materi tersusun atas partikel terkecil
yang disebut atom.
2)
Atom tidak dapat dipecah lagi menjadi partikel
yang lebih kecil dengan sifat yang sama.
3)
Atom-atom dari unsur tertentu mempunyai sifat
dan massa yang identik. Unsur- unsur yang berbeda memiliki atom-atom yang
massanya berbeda.
4)
Senyawa terbentuk dari dua macam atom atau lebih
yang berbeda.
5)
Reaksi kimia merupakan penggabungan dan
pemisahan atom-atom dari unsur atau senyawa dalam reaksi tersebut.
0 Response to "Apakah Pengertian Atom?"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.