Prinsip
relativitas Galileo dikenal pula sebagai prinsip relativitas klasik. Karena
hanya berkaitan dengan hukum-hukum gerak Newton. Persoalan perambatan gelombang
elektromagnetik (cahaya) tidak ditinjau dalam prinsip ini. Prinsip relativitas
Galileo tersebut dibangun berdasarkan dua postulat antara lain sebagai berikut.
- Waktu adalah besaran mutlak.
- Hukum-hukum gerak Newton tidak berubah bentuk (invarian).
Selanjutnya
kita akan menurunkan transformasi koordinat yang memenuhi prinsip relativitas
Galileo tersebut. Transformasi ini dikenal dengan nama transformasi Galileo.
Kita akan meninjau dua sistem kerangka acuan S dan S*. Kerangka acuan S*
bergerak relatif terhadap S sepanjang suatu garis lurus ke kanan dengan laju v.
Misalnya,
dua orang pengamat A dan B yang masing-masing berada dalama kerangka acuan S
dan S* sedang mempelajari gerak benda P di bawah pengaruh gaya F. Menurut A
benda P memiliki kedudukan x dan waktu t. Sementara menurut B, benda P memiliki
kedudukan x’ dan t’. Postulat pertama Galileo memberikan persyaratan:
t
= t’
yang
menyatakan bahwa apabila benda P telah menempuh jarak 6 m dan menurut pengamat
A, misalnya selang waktu yang diperlukan benda P tersebut 60 sekon maka menurut
postulat t = t’ pengamat B akan mencatat waktu 60 sekon.
Postulat
kedua Galileo memberikan persyaratan terhadap hukum Newton.
F
= d2x/dt2 = F = d2x’/dt’2 . .
. Persamaan (1)
Apabila
menurut pengamat A, hukum Newton memiliki bentuk:
F = d2x/dt2 . . ..
persamaan (2)
Menurut
pengamat B, hukum Newton juga harus memiliki bentuk yang serupa, yaitu:
F = d2x’/dt’2 . . .
. persamaan (3)
Jadi,
seandainya menurut pengamat A gaya yang bekerja pada benda P hilang, yaitu F =
0 , menurut postulat kedua Galileo, pengamat B harus mendapatkan F’ = 0. Dengan
demikian persamaan (1) menjadi:
d2x/dt2 = d2x’/dt’2
= 0 . . . persamaan (4)
Dengan
cara mengintegrasikan kedua ruas persamaan (4) sebanyak dua kali maka akan
diperoleh hasil sebagai berikut.
x = x0 + ux . .
. persamaan (5)
x’
= x’0 + u’x . . . persamaan (6)
dengan x0,
x’0, dan u’x merupakan konstanta-konstanta
integrasi.
Dari
analisis konsistensi dimensi, ruas kiri persamaan berdimensi panjang. Oleh
sebab itu, demikian juga seharusnya untuk sisi sebelah kanan dan dapat langsung
diperoleh bahwa dan merupakan jarak awal benda P sebelum bergerak dengan laju v
menurut pengamat A dan B, sedangkan dan merupakan kecepatan benda P menurut
pengamat A dan B.
Apabila
persamaan dikurangi (6) maka akan diperoleh
(x’-
x) = (x’0 - x0)
+ (u’x - ux)t .
. . . persamaan (7)
Jelas bahwa besaran (x’- x) = x menyatakan kedudukan titik asal O* pada
kerangka acuan S* relatif terhadap titik asal O pada kerangka acuan S. Besaran
turunan x adalah:
dx/dt=
v . . . . . persamaan (8)
yang
merupakan kecepatan realtif keangka acuan S* terhadap S. Jadi, apabila
diturunkan terhadap waktu peramaan (7) akan menjadi:
v
= ux - u’x
atau
u’x
= ux - v . . . . persamaan (9)
Coba
Anda subtitusikan persamaan (9) dalam persamaan (7) dan dengan mengambil x0’
= x0 akan diperoleh hasil
x’
= x0 - vt
Oleh
karena tidak ada gerak dalam arah Y dan Z. Maka,
y’ = y
z’ = z
Jadi,
transformasi Galileo yang menghubungkan sistem kerangka acuan S dan S* yang
memenuhi postulat relativitas Galileo adalah persamaan-persamaan:
x’ = x0 - vt
y’
= y
z’ = z
Sistem
kerangka acuan yang berlaku dlam relativitas Galileo ini adalah kerangka acuan
inersial. Karena ketika menurunkan transformasi Galileo di atas, kerangka acuan
S* bergerak dengan kecepatan tetap v terhadap kerangka acuan S. Di samping itu,
postulat kedua juga mengandung pengertian bahwa kerangka acuan yang ditinjau
adalah kerangka acuan inersial. Hal ini disebabkan karena hukum Newton hanya
berlaku dlam kerangka acuan inersial.
Contoh Soal Tentang Transformasi Galileo
Sebuah
kereta api bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Seorang penumpang berjalan
dalam kereta dengan kecepatan 6 km/jam searah dengan kereta. Berapa kecepatan
penumpang tersebut terhadap orang yang diam di tepi rel?
Jawab:
Kita
dapat menyelesaikannya dengan persamaan transformasi Galileo untuk kecepatan:
u’x
= ux - v
orang
yang diam di tepi rel sebagai kerangka acuan S. Kereta api yang bergerak
terhadap orang diam sebagai kerangka acuan S*.Kecepatan kerangka acuan S*
terhadap kerangka acuan S adalah v =
60 km/jam. Kecepatan penumpang terhadap kerangka acuan S* adalah u’x =
6 km/jam. Jadi, kecepatan penumpang (ux) terhadap orang yang diam
adalah
u’x
= ux - v
ux
= u’x + v
ux
= 6 km/jam + 60 km/jam
0 Response to "Materi dan Contoh Soal Transformasi Galileo"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.