Soal tentang menghitung luas daerah yang diarsir maupun daerah yang tidak diarsir sering muncul dalam soal-soal Ujian Nasional (UN). Untuk bisa menguasai cara menghitung luas dan arsiran dari kombinasi dua bangun datar atau bidang datar, kamu harus paham cara mencari luas bangun datar seperti segitiga, lingkaran, persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapeseium, belah ketupat, dan layang-layang.
Untuk rumus menghitung luas bangun
datar sudah admin posting pada postingan sebelumnya, silahkan baca “Rumus Menghitung Luas Bangun Datar”. Jika sudah paham cara mencari luas bangun datar,
silahkan simak dan pahami contoh soal dan pembahasan UN menghitung luas dan
arsiran di bawah ini.
Contoh Soal 1 (UN 2013)
Perhatikan gambar
Jika luas daerah
yang diarsir 68 cm2 dan ABCD persegi, luas daerah yang tidak diarsir
adalah . . . . .
A. 260 cm2
B. 268 cm2
C. 272 cm2
D. 276 cm2
Penyelesaian:
Untuk
bisa mengerjakan soal di atas, kamu harus paham dengan cara mencari luas persegi
dan luas persegi panjang. Cari terlebih dahulu luas ABCD dan KLMN yakni:
L.ABCD
= s2 = AD2 = (12 cm)2 = 144 cm2
L.KLMN
= KL x LM = 13 cm x 20 cm = 260 cm2
Sekarang
cari luas daerah yang diarsir yakni:
2(L.A) = L.ABCD
+ L.KLMN –
L.T
2(68) = 144
+ 260 – L.T
136 = 404 – L.T
L.T = 404 – 136
L.T = 268 cm2
Jadi, luas daerah yang tidak diarsir adalah 268 cm2 (Jawaban B)
Contoh Soal 2 (UN 2019 Paket 3)
Perhatikan gambar
Jika luas daerah
yang tidak diarsir 176 cm2, luas daerah yang diarsir adalah . . . .
A. 90 cm2
B. 80 cm2
C. 45 cm2
D. 40 cm2
Penyelesaian:
Kamu
harus paham dengan cara mencari luas segitiga. Cari terlebih dahulu luas ΔABC dan ΔBCD yakni:
L.ΔABC
= ½ a.t = ½ (16 cm x 12 cm) = 96 cm2
L.ΔBCD
= ½ a.t = ½ (16 cm x 20 cm) = 160 cm2
Sekarang
cari luas daerah yang diarsir yakni:
L.A = (L.ΔABC
+ L.ΔBCD –
L.T)/2
L.A = (96
+ 160 – 176)/2
L.A = (256
– 176)/2
L.A = 80/2
L.A = 40 cm2
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 40 cm2 (Jawaban D)
Contoh Soal 3 (UN 2012)
Perhatikan gambar
persegi panjang ABCD dan persegi panjang EFGH!
Jika luas daerah
yang tidak diarsir 68 cm2, luas daerah yang diarsir adalah . . . .
A. 24 cm2
B. 28 cm2
C. 30 cm2
D. 56 cm2
Penyelesaian:
Soal no 3 ini
hampir sama seperti soal no 1. Cari terlebih dahulu luas ABCD dan EFGH yakni:
L.ABCD = s2
= CD2 = (8 cm)2 = 64 cm2
L.EFGH = EF x FG = 10
cm x 6 cm = 60 cm2
Sekarang cari luas
daerah yang diarsir yakni:
L.A = (L.ABCD + L.KLMN – L.T)/2
L.A = (64 + 60 – 68)/2
L.A = 56/2
L.A = 28 cm2
Jadi, luas daerah yang diarsir
adalah 28 cm2
Demikian artikel tentang contoh soal dan pembahasan UN menghitung luas dan arsiran. Jika ada kendala atau permasalahan dalam memahami cara penyelesaian contoh soal di atas silahkan tanyakan di kolom komentar. Tolong bantu admin mengkoreksi isi dari blog ini. Terima kasih atas kunjungannya.
0 Response to "Contoh Soal dan Pembahasan UN Menghitung Luas Dan Arsiran"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.