Resultan
vektor – vektor segaris dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita contohkan pada saat menjalankan gerobak dengan
dua orang, mendorong mobil yang mogok secara beramai-ramai, menimba air di
sumur dengan tambang dan lomba tarik tambang. Berikut gambar contoh resultan
dua buah vektor atau lebih yang segaris dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh gambar vektor-vektor yang segaris Sumber gambar: Google Images |
Sebenarnya resultan dua buah vektor sudah Mafia
Online posting pada postingan yang berjudul “Rumus untuk Menentukan Besar dan Arah Resultan Dua Buah Vektor”.
Sedangkan postingan ini untuk menjabarkan materi tesebut menjadi lebih lebih
mudah untuk dipahami. Oke kita langsung saja ke pembahasannya.
Vektor –
vektor yang segaris dapat dibedakan menjadi dua, yakni vektor–vektor
yang searah dan vektor–vektor yang berlawanan arah.
Vektor-Vektor yang Searah
Untuk vektor yang searah dapat kita contohkan
pada saat mendorong gerobak dan mendorong mobil yang mogok. Misalnya pada saat
kita mendorong gerobak maka besarnya vektor yang kita berikan akan searah, begitu
juga pada saat mendorong mobil maka kita akan memberikan vektor yang arahnya
sama agar mobil tersebut mau bergerak. Bagaimana menentukan besar dan arah dua
buah atau lebih vektor yang searah?
Untuk menentukan besar dua buah vektor atau
lebih yang searah dapat kita gunakan rumus menentukan besar dua buah vektor
yakni:
(FR)2 = (F1)2
+ (F2)2 + 2F1.F2.cos α
Karena arah vektornya searah maka sudut yang
dibentuk oleh dua vektor tersebut adalah 0 (nol). Ingat cos 0 = 1, maka
rumusnya menjadi:
(FR)2 = (F1)2
+ (F2)2 + 2F1.F2
perlu diketahui bahwa a2 + b2
+ 2ab = (a + b)2, maka:
(FR)2 = [(F1) +
(F2)]2
FR
= F1 + F2
Untuk resultan vektor lebih dari dua maka
rumusnya sama, tinggal menambahkan vektornya lagi yakni:
FR
= F1 + F2 + . . . +Fn
Untuk menentukan arah dari dua vektor atau lebih
yang searah dapat kita gunakan kesepatakan bersama. Untuk vektor yang arahnya
ke kiri kita beri tanda negatif, sedangkan untuk vektor yang arahnya ke kanan
kita beri tanda positif. Begitu juga untuk vektor yang arahnya ke atas kita
beri tanda positif dan untuk vektor yang arahnya ke bawah kita beri tanda
negatif.
Contoh
Soal 1
Ayah dan Budi akan berjualan gorengan ke pasar
sengol dengan menggunakan gerobak. Ayah menarik gerobak tersebut ke arah kiri
dengan gaya 100 N dan Budi mendorong gerobak tersebut ke arah yang sama dengan
gaya 50 N. Tentukan resultan besar dan arah gaya yang diberikan oleh ayah dan
budi terhadap gerobak tersebut.
Penyelesaian:
Karena ayah menarik gerobak ke arah kiri maka
besarnya gaya yang ia berikan yakni F1 = – 100 N dan budi juga mendorong
gerobak ke arah kiri juga maka gaya yang ia berikan F2 = – 50 N, maka resultan
gayanya:
FR = F1 + F2
FR = (– 100 N) + (– 50 N)
FR = – 150 N
Karena besar resultan gayanya bertanda negatif maka
arah resultan gayanya ke kiri.
Jadi, besar resultan gaya yang diberikan oleh
ayah dan Budi terhadap gerobak tersebut adalah 150 N dengan arahnya ke kiri.
Vektor-Vektor yang Berlawanan Arah
Contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan vektor-vektor yang berlawanan arah yakni lomba tarik
tambang dan menimba air di sumur. Pada saat lomba tarik tambang maka kita akan
melawan gaya yang diberikan oleh lawan kita supaya kita dapat memenangkan lomba
tersebut. Begitu juga pada saat menimba air, kita akan melawan gaya berat yang
disebabkan oleh percepatan gravitasi bumi
agar air yang kita timba dapat diangkat sampai ke atas. Bagaimana
menentukan besar dan arah dua buah atau lebih vektor yang berlawanan arah?
Untuk menentukan besar dua buah vektor atau
lebih yang berlawanan arah dapat kita gunakan rumus menentukan besar dua buah
vektor yakni:
(FR)2 = (F1)2
+ (F2)2 + 2F1.F2.cos α
Karena arah vektornya berlawanan arah maka sudut
yang dibentuk oleh dua vektor tersebut adalah 180°. Ingat cos 180 = – 1, maka
rumusnya menjadi:
(FR)2 = (F1)2
+ (F2)2 – 2F1.F2
perlu diketahui bahwa a2 + b2
– 2ab = (a – b)2, maka:
(FR)2 = [(F1) –
(F2)]2
FR
= F1 – F2
Dengan:
FR =
resultan vektor
F1 =
vektor pertama yang arahnya ke kanan
– F2 =
vektor kedua yang arahnya ke kiri
Sama seperti menentukan arah resultan dua buah
vektor yang searah, vektor yang arahnya ke kiri kita beri tanda negatif, sedangkan
vektor yang arahnya ke kanan kita beri tanda positif. Begitu juga untuk vektor yang
arahnya ke atas kita beri tanda positif dan vektor yang arahnya ke bawah kita
beri tanda negatif.
Contoh
Soal 2
Benot dan Ghan akan bermain tarik tambang. Benot
memberikan gaya sebesar 100 N ke kiri dan Ghan memberikan gaya 95 N ke kanan.
Tentukan besar dan arah resultan gayanya.
Penyelesaian:
Karena Benot memberikan gaya ke kiri maka F1 = – 100 N dan Gan memberikan gaya ke kanan
maka F2 = 95 N, maka resultan gayanya:
FR = F1 + F2
FR = – 100 N + 95 N
FR = – 5 N
Karena besar resultan gayanya bertanda negatif maka
arah resultan gayanya ke kiri.
Jadi, besar resultan gayanya 5 N dengan arah resultan
gaya ke kiri.
Demikian postingan Mafia Online tentang besar dan arah resultan vektor – vektor
segaris dan contoh soalnya. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang
salah dalam postingan ini. Salam Mafia => Kita pasti bisa.
0 Response to "Besar dan Arah Resultan Vektor – Vektor Segaris"
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.