Beranda · Matematika SMP · Matematika SMA · Fisika SMP · Fisika SMA · Kimia SMP · Kimia SMA ·

Cara Menghitung Barisan dan Deret Aritmatika


Sebelumnya Mafia Online sudah membahas tentang perbedaan antara barisan bilangan dengan deret bilangan. Nah pada kesempatan ini kita akan kembali membahas mengenai barisan dan deret bilangan, akan tetapi yang dibahas adalah barisan dan deret aritmatika. Apa itu barisan dan deret aritmatika?

Sebelumnya kita sudah membahas bahwa bilangan-bilangan yang diurutkan dengan pola (aturan) tertentu membentuk suatu barisan bilangan. Barisan bilangan yang suku berikutnya didapat dari penambahan suku sebelumnya dengan bilangan yang tetap (tertentu) dinamakan barisan aritmetika. Bilangan yang tetap itu dinamakan beda (dilambangkan dengan huruf b).

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai sesuatu yang menggunakan prinsip barisan aritmatika. Misalnya pada pemasangan meja di gedung DPR RI di Senayan seperti gambar berikut ini.

Cara Menghitung Barisan dan Deret Aritmatika

Pada gambar di atas tampak pada barisan ke-1 terdiri dari 4 buah meja, barisan ke-2 teridiri dari 5 buah meja, barisan ke-3 terdiri 6 buah meja dan begitu juga seterusnya. Sekarang, bisakah kamu menebak berapa ada meja pada barisan ke-7 dan jumlah semua meja tersebut dari barisan ke-1 sampai barisan ke-7? Untuk memjawab hal tersebut anda harus pahami terlebih dahulu konsep barisan dan deret aritmatika.

Sekarang coba perhatikan contoh barisan bilangan berikut ini.
a. 1, 3, 5, 7, 9, ..., Un,
b. 2, 4, 8, 16, 32, ..., Un.
Selisih dua suku berurutan pada barisan (a) selalu tetap, yaitu 2. Barisan bilangan yang demikian dinamakan barisan aritmetika. Adapun selisih dua suku berurutan pada barisan (b) tidak tetap. Barisan bilangan (b) bukan merupakan barisan aritmetika.
.
Pada barisan aritmetika, selisih dua suku berurutan dinamakan beda dan dilambangkan dengan b. Secara umum, barisan aritmetika didefinisikan sebagai berikut. Suatu barisan U1, U2, U3, ..., Un, Un + 1 dinamakan barisan aritmetika jika untuk setiap n bilangan asli memenuhi
Un + 1 – Un = Un – Un–1 = ... = U2 – U1 = b.

Suku ke-n barisan aritmetika dirumus kan sebagai berikut.
Un = a + (n – 1) b

Conto Soal 1
Tentukan suku ke-61 dari barisan bilangan 4, 8, 12, 16, . . Un

Penyelesaian:
a = 4 dan b = 4
sehingga Un = a + (n – 1)b
U61 = 4 + (61 – 1)4 = 4 + 240 = 244
Jadi, suku ke-61 dari barisan 4, 8, 12, 16, . . Un adalah 244.


Sekarang coba perhatikan kembali contoh barisan bilangan berikut ini.
1, 3, 5, 7, 9, ..., Un,
Jika dijumlahkan barisan tersebut, terbentuklah deret aritmetika sebagai
berikut.
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + ... + Un
Jadi, deret aritmetika adalah jumlah suku-suku barisan dari barisan aritmetika. Sekarang, bagaimana cara menjumlahkan deret aritmetika tersebut?

Untuk deret aritmetika yang memiliki suku-suku deret yang sedikit mungkin masih mudah untuk menghitungnya. Sebaliknya, jika suku-suku deret tersebut sangat banyak, tentu kamu akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghitungnya. Rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret aritmetika adalah sebagai berikut.
Sn = (n/2)(a + Un)

Kita ketahui bahwa Un = a + (n – 1) b, rumus untuk jumlah dari deret aritmatika dapat ditulis sebagai berikut.
Sn = (n/2)(2a + (n – 1) b)

Contoh Soal 2
Diketahui deret aritmetika : 6 + 9 + 12 + 15 + 18 + ... + U10. Tentukan:
a. suku kesepuluh (U10) deret tersebut,
b. jumlah sepuluh suku pertama (S10).
Jawab :
Diketahui : a = 6 dan b = 3
a. Un = a + (n – 1) b maka
U10 = 6 + (10 – 1) 3
U10 = 6 + 9 · 3
U10 = 6 + 27
U10 = 33
Jadi, suku kesepuluh deret tersebut adalah 33.
b. Sn = (n/2)(a + Un) maka
S10 = (10/2)(6 + U10)
S10 = (10/2)(6 + 33)
S10 = 195
Jadi, jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut adalah 195

Sekarang, kamu akan mempelajari sifat-sifat deret arimetika. Suatu deret aritmetika memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
(1) Jika diketahui deret aritmetika U1 + U2 + U3 + ... + Un maka
U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = ... = Un – Un – 1
(2) Jika U1, U2, dan U3 merupakan suku-suku deret aritmetika maka
2U2 = U1 + U3
(3) Jika Um dan Un adalah suku-suku deret aritmetika maka
Um = Un + (m – n)b

Contoh Soal 3
Tentukan nilai x jika suku-suku barisan x – 1, 2x – 8, 5 – x merupakan suku-suku deret geometri.

Jawab:
Diketahui :
U1 = x – 1
U2 = 2x – 8
U3 = 5 – x
2U2 = U1 + U3 maka
2 (2x – 8) = (x – 1) + (5 – x)
4x – 16 = x – 1 + 5 – x
4x – 16 = 4
4x = 20
x = 5
Jadi, nilai x sama dengan 5.

Contoh Soal
Dari suatu deret aritmetika diketahui bahwa suku keempatnya adalah 38 dan suku kesepuluhnya adalah 92. Tentukan:
a. beda deret aritmatika tersebut,
b. suku ketujuh deret aritmetika tersebut

Jawab:
a. Diketahui
U4 = 38
U10 = 92
Untuk mencari beda:
Um = Un + (m – n)b
92 = 38 + (10 – 4)b
92 – 38 = (10 – 4)b
54 = 6b
b = 54/6
b = 9

b. Diketahui:
U4 = 38
b = 9
Um = Un + (m – n)b maka
U7 = U4 + (7 – 4)b
U7 = 39 + (7 – 4)9
U7 = 39 + 27
U7 = 65

Demikian pembahasan mengenai cara pengerjakan barisan dan deret aritmatika. Untuk contoh soal yang lain silahkan baca postingan Mafia Online yang berjudul "Contoh soal dan pembahasan tentang barisan aritmatika". Semoga ini mampu membantu anda memecahkan soal-soal tentang aritmatika.

1 Response to "Cara Menghitung Barisan dan Deret Aritmatika"

  1. contoh nomor 1 jawabannya salah, coba di hitung lagi

    BalasHapus

Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.