Beranda · Matematika SMP · Matematika SMA · Fisika SMP · Fisika SMA · Kimia SMP · Kimia SMA ·

Bahan, Rekasi Kimia, dan Cara Kerja Elemen Kering

Pada postingan sebelumnya Mafia Online sudah membahas tentang contoh-contoh sumber arus listrik. Adapun contoh sumber arus listrik searah yakni elemen volta, elemen kering, dan akumulator. Untuk elemen volta sudah dibahas pada postingan sebelumnya, sedangkan pada postingan ini akan membahas tentang elemen kering.

Elemen kering disebut juga baterai. Elemen kering pertama kali dibuat oleh Leclance. Adapun bagian utama penyusun elemen kering adalah sebagai berikut.
a. kutub positif (anode) terbuat dari batang karbon (C),
b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),
c. larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH4Cl),
d. dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO2).


Contoh dan Jenis Sumber Arus Listrik
Elemen kering (baterai)
Sumber gambar: Wikipedia
Baterai disebut elemen kering, karena elektrolitnya merupakan campuran antara serbuk karbon, batu kawi, dan salmiak yang berwujud pasta (kering). Batang karbon (batang arang) memiliki potensial tinggi, sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua elektrode itu dihubungkan dengan lampu maka lampu akan menyala. Hal ini membuktikan adanya arus listrik yang mengalir pada lampu. Ketika lampu menyala, larutan elektrolit akan bereaksi dengan seng. Adapun, reaksi kimia pada batu baterai adalah sebagai berikut.

Pada larutan elektrolit terjadi reaksi
Zn + 2NH4Cl Zn2+ + 2Cl + 2NH3 + H2 (ditangkap dispolarisasi)

Pada dispolarisator terjadi reaksi
H2 + 2MnO2 Mn2O3 + H2O


Reaksi kimia pada batu baterai akan menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen (H2). Gas hidrogen akan ditangkap dan bereaksi dengan dispolarisator yang berupa mangan dioksida (MnO2) menghasilkan air (H2O), sehingga pada batu baterai tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu jalannya arus listrik. Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas hidrogen disebut dispolarisator. Adanya bahan dispolarisator pada batu baterai, menyebabkan arus listrik yang mengalir lebih lama. Setiap batu baterai menghasilkan tegangan 1,5 volt. Elemen kering (batu baterai) banyak dijual di toko karena memiliki keunggulan antara lain tahan lama (awet), praktis karena bentuk sesuai kebutuhan, dan tidak membasahi peralatan karena elektrolitnya berupa pasta (kering).

Nah demikian postingan Mafia Online tentang reaksi kimia dan prinsip kerja elemen kering. Mohon maaf jika ada kata yang salah dalam postingan ini. Untuk postingan selanjutnya silahkan baca reaksi kimia dan prinsip kerja akumulator.

0 Response to "Bahan, Rekasi Kimia, dan Cara Kerja Elemen Kering"

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA atau pornografi serta tidak ada link aktif. Mohon maaf kalau komentarnya dibalas agak lambat. Kolom komentar ini kami moderasi, jadi kalau ada komentar yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan dipublikasikan.